Komisi Pemilihan India mengumumkan bahwa negara akan terus menggunakan mesin pemungutan suara elektronik dalam pemilihan umum mendatang, bertentangan dengan postingan media sosial yang salah mengklaim bahwa mesin tersebut akan ditinggalkan. Postingan-postingan tersebut termasuk laporan dari surat kabar di negara bagian Chhattisgarh yang mengatakan bahwa komisi pemilihan telah membuat keputusan, namun editor surat kabar tersebut mengatakan kepada AFP bahwa artikel tersebut sebenarnya bersifat satir.
“Panduan baru yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan India untuk pemilihan Lok Sabha,” tulis bagian dari postingan Facebook berbahasa Hindi yang dibagikan pada 25 Maret 2024.
“Instruksi baru Komisi: pemungutan suara akan dilakukan melalui kertas suara dan bukan mesin pemungutan suara elektronik.”
Hampir satu miliar warga India akan memberikan suara untuk memilih 543 anggota Lok Sabha – majelis rendah legislatif negara itu – dalam pemilihan umum enam minggu yang dimulai pada 19 April. Mesin pemungutan suara elektronik telah digunakan dalam pemilu – latihan demokrasi terbesar di dunia – sejak tahun 2004.
Postingan tersebut mencakup tangkapan layar artikel dari surat kabar Evening Times yang dipublikasikan pada 24 Maret dengan judul yang mirip dengan postingan Facebook: “Instruksi baru Komisi: pemungutan suara akan dilakukan melalui kertas suara dan bukan mesin pemungutan suara elektronik.”
Artikel surat kabar yang sama dibagikan di tempat lain di Facebook dan platform media sosial X.
Hal ini terjadi setelah Mahkamah Agung menolak petisi pada Maret 2024 yang meminta pemilihan mendatang dilakukan tanpa mesin pemungutan suara elektronik.
Namun, komisi pemilihan India tidak mengeluarkan panduan baru setelah putusan tersebut yang memerintahkan penggunaan kertas suara dalam pemilihan umum mendatang.