Kenya mencari orang yang hilang di tengah banjir mematikan | Berita Banjir

Para penyelamat sedang mencari banyak orang yang hilang di tengah banjir besar di seluruh Kenya. Kementerian Dalam Negeri dan Administrasi Nasional mengatakan pada hari Selasa bahwa operasi pencarian telah diluncurkan setelah bendungan di Mai Mahiu di tengah negara tersebut jebol pada hari sebelumnya. Ratusan orang dilaporkan meninggal akibat hujan deras yang melanda Afrika Timur dalam beberapa minggu terakhir. Setidaknya 46 orang dilaporkan tewas pada hari Senin pagi setelah bendungan jebol menyebabkan tanah longsor dan banjir kilat di Mai Mahiu, demikian laporan situasi dari kementerian. Para korban selamat menggambarkan serbuan air yang membawa pergi rumah-rumah, mobil, dan rel kereta api. “Saat saya membuka pintu, air langsung membanjiri dan masuk ke dalam dapur,” kata warga Anne Gachie. “Suami saya berhasil keluar dengan cepat. Putri-putri saya, yang berada di ruangan sebelah, terseret keluar dari rumah.” Lima puluh tiga orang dilaporkan hilang di Mai Mahiu, kata Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, Palang Merah Kenya mengatakan meja penelusuran mereka memiliki laporan 76 orang yang hilang. Kabupaten timur Garissa, di mana empat orang tewas ketika perahu mereka terbalik akhir pekan lalu dan 23 orang lainnya diselamatkan dari banjir, melaporkan 16 orang hilang. Setidaknya 169 orang telah meninggal di seluruh Kenya karena hujan deras yang melanda Afrika Timur sejak pertengahan Maret, menyebabkan banjir dan bencana lainnya. Lebih dari 185.000 warga Kenya telah terpaksa meninggalkan rumah mereka. Ratusan orang tewas dan ratusan ribu mengungsi di Tanzania dan Burundi tetangga. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih intens dan sering terjadi. Setidaknya 120 orang tewas di Kenya akhir tahun lalu akibat banjir yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino. Hujan tersebut menyusul kekeringan terburuk yang dialami sebagian besar wilayah Afrika Timur dalam beberapa dekade.

MEMBACA  Perintah evakuasi dikeluarkan saat kebakaran hutan berkembang di dekat ladang minyak Alberta Kanada | Berita Lingkungan