Setelah demonstrasi anti-korupsi yang mematikan di Nepal menumbangkan pemerintahan negara pegunungan Himalaya itu, sejumlah video yang menunjukkan kerumunan massa mengibarkan bendera nasional India dan menyuarakan dukungan bagi Perdana Menteri India Narendra Modi dibagikan dalam berbagai unggahan dengan klaim keliru bahwa para pengunjuk rasa juga menyerukan “pembentukan kembali negara Hindu”. Faktanya, seluruh klip video tersebut telah ada jauh sebelum protes di Nepal terjadi.
Teks berbahasa Hindi yang ditambahkan pada video Facebook yang dibagikan pada 12 September 2025 berbunyi, “Nepal bergema dengan sorakan ‘Bharat Mata ki Jai’. Mereka ingin membentuk kembali negara Hindu. Pemuda Nepal menginginkan perdana menteri seperti Modi.”
Klip tersebut menampilkan sebuah rapat umum dimana orang-orang membawa bendera nasional India serta meneriakkan “Bharat Mata Ki Jai” dan “Vande Mataram”.
Keterangan pada video itu menyatakan, “Sebuah pertanda keberuntungan sedang terjadi, kabar baik akan segera kita dapatkan, kini suara untuk negara Hindu di India datang dari Nepal.”
Cuplikan layar unggahan Facebook yang menyesatkan, diambil pada 19 September 2025, dengan tanda X merah tambahan dari AFP
Klaim serupa tentang para pengunjuk rasa Nepal yang mendukung Modi — yang bersama partai berkuasanya, Bharatiya Janata Party, berupaya menempatkan keyakinan Hindu pada garda terdepan kehidupan publik sejak memenangkan kekuasaan lebih dari satu dekade lalu — juga disebarkan bersama video dari Facebook dan Instagram pada tanggal 11 dan 13 September.
Keterangan pada klip Facebook itu berbunyi, “Lihat bagaimana slogan ‘Modi ji zindabad’ dikumandangkan di Nepal”, sementara teks pada video Instagram menyatakan, “Kedatangan Modi di Pokhara, Nepal adalah negara Hindu.”
Cuplikan layar unggahan Facebook dan Instagram yang menyesatkan, diambil pada 19 September 2025, dengan tanda X merah tambahan dari AFP
Unggahan-unggahan ini muncul setelah protes mematikan di Nepal yang menggulingkan pemerintah negara Himalaya tersebut (tautan terarsip).
Bentrokan tersebut — kerusuhan terburuk sejak berakhirnya perang saudara selama satu dekade dan dihapuskannya monarki pada 2008 — bermula pada 8 September, dipicu oleh larangan sementara media sosial dan diperkuat oleh kemarahan atas korupsi serta masalah ekonomi yang telah berlangsung lama (tautan terarsip).
Namun, video-video yang beredar tersebut ternyata sudah ada sebelum protes di Nepal terjadi.
Kampanye bendera Sikkim
Pencarian gambar balik di Google menggunakan keyframe dari video orang-orang yang memegang bendera India dan meneriakkan slogan mengarah pada rekaman yang sama yang diunggah di Facebook pada 12 Agustus (tautan terarsip).
Keterangannya menyatakan bahwa video itu menunjukkan acara “Har Ghar Tiranga” di Sikkim.
Menurut pemerintah negara bagian Sikkim, “Har Ghar Tiranga” adalah sebuah kampanye nasional yang mendorong warga untuk membawa bendera nasional ke rumah dan mengibarkannya dalam rangka merayakan kemerdekaan India dengan tujuan menanamkan rasa patriotisme (tautan terarsip).
Perbandingan cuplikan layar dari video yang disebarkan secara keliru (kiri) dan video yang dibagikan pada 12 Agustus (kanan)
Media lokal East Mojo juga menerbitkan video laporan tentang rapat umum pada hari itu, yang menunjukkan spanduk-spanduk yang sama seperti dalam unggahan palsu (tautan terarsip).
Kepala Menteri Sikkim Prem Singh Tamang membagikan foto-foto pawai yang menunjukkan pemandangan serupa di halaman Facebook terverifikasinya (tautan terarsip).
Kunjungan Modi ke Maladewa
Sebuah pencarian gambar balik menggunakan keyframe dari video kerumunan yang meneriakkan “Modi ji zindabad” justru menemukan bahwa video tersebut diterbitkan pada 25 Juli, di saluran YouTube terverifikasi dari penyiar nasional All India Radio (tautan terarsip).
Deskripsinya menyatakan bahwa video tersebut direkam di Malé, ibu kota Maladewa.
Video serupa juga dibagikan oleh ANI di X, yang menyebutkan bahwa video itu direkam selama kunjungan Modi untuk meresmikan Gedung Dhoshimeyna, gedung Kementerian Pertahanan Maladewa yang baru dibangun (tautan terarsip).
Rekaman tersebut sesuai dengan Google Street View dari Gedung Dhoshimeyna di ibu kota negara kepulauan Samudra Hindia tersebut (tautan terarsip).
Perbandingan cuplikan layar dari video yang disebarkan secara keliru (kiri) dan citra Google Street View Gedung Dhoshimeyna (kanan), dengan fitur yang sesuai disorot oleh AFP
PM di Bihar
Klip ketiga, yang menunjukkan Modi melambaikan tangan kepada kerumunan saat mobilnya melintas, sebelumnya diunggah pada 30 Mei di Instagram dengan keterangan, “PM Modi meresmikan terminal JPNIA baru — modern, masif, dan dibuat untuk masa depan Bihar” (tautan terarsip).
Times of India melaporkan bahwa Modi akan meresmikan terminal bandara di ibu kota negara bagian Bihar, Patna, selama kunjungan dua hari yang dimulai pada 29 Mei (tautan terarsip).