Tim akan berusaha menyelesaikan perang tarif di tengah ketegangan soal pembatasan China atas mineral langka dan pencabutan visa pelajar oleh AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan babak baru perundingan dagang dengan China dalam upaya meredakan perseteruan sengit soal tarif antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dalam postingan media sosial, presiden menyatakan pertemuan akan digelar di London pada Senin, sehari setelah panggilan telepon langka dengan Presiden China Xi Jinping yang berhasil meredakan ketegangan.
“Pertemuan ini seharusnya berjalan baik,” tulis Trump di platform Truth Social, menyebut Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan memimpin delegasi AS.
Ini menjadi putaran kedua negosiasi sejak Trump memulai perang dagang tahun ini dengan mengenakan tarif hingga 145% pada produk China. Beijing membalas dengan tarif 125%.
Usai perundingan di Jenewa bulan lalu, kedua pihak sepakat menurunkan tarif tiga digit sementara—AS ke 30% dan China ke 10%.
Tapi gencatan senjata ini diperkirakan berakhir awal Agustus, dan Trump pekan lalu menuduh China melanggar kesepakatan, memicu perbedaan pendapat yang lebih dalam.
Pejabat AS menuduh China sengaja memperlambat ekspor mineral tanah jarang, yang dibatasi sejak perang tarif, mengkhawatirkan perusahaan AS.
Masalah lain meliputi dugaan penyelundupan fentanil, status Taiwan yang demokratis, dan model ekonomi China yang didominasi negara.
Rabu lalu, Trump menulis di Truth Social bahwa Xi “SANGAT KERAS DAN SULIT DIAJAK BERUNDING”.
Tapi ia melaporkan “hasil positif” setelah panggilan yang ditunggu-tunggu dengan Xi pada Kamis, membuka jalan bagi perundingan dagang lanjutan—meski solusi cepat atas kebuntuan tarif masih diragukan.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan Xi meminta Trump “mencabut kebijakan negatif” AS, merujuk pada pencabutan visa pelajar China di AS.