Johnny Mercer diberikan batas waktu untuk menantang perintah untuk menyerahkan nama-nama kepada penyelidikan di Afghanistan

Menteri Veteran Johnny Mercer diberi waktu hingga 8 Mei untuk mengajukan alasan mengapa dia tidak harus menyebutkan orang-orang yang memberitahunya tentang dugaan kejahatan perang di Afghanistan oleh pasukan khusus Inggris. Anggota parlemen sebelumnya diminta untuk memberikan nama-nama kepada Penyelidikan Afghanistan pada tanggal 5 April atau dia bisa menghadapi hukuman penjara. Batas waktu sekarang diperpanjang sementara penyelidikan mempertimbangkan tantangan Mr Mercer terhadap perintah tersebut. Dia sebelumnya berargumen bahwa melindungi sumbernya adalah soal integritas. Menteri veteran sekarang memiliki waktu hingga pukul 16.00 pada 8 Mei untuk membuat pengajuan atau bukti tambahan, ketua penyelidikan Sir Charles Haddon-Cave telah memerintahkan. Selama kesaksian Mr Mercer pada bulan Maret, ia dituduh menolak untuk menjawab “pertanyaan yang sah”. Dalam pertukaran panas, Mr Mercer berulang kali menolak untuk mengungkapkan nama-nama “beberapa perwira” yang katanya telah mendekatinya selama menjadi anggota parlemen, dan memberinya peringatan pribadi bahwa mungkin ada kebenaran dalam dugaan pembunuhan di luar hukum oleh pasukan khusus. Membela keputusannya untuk tidak mengungkapkan nama-nama, dia memberitahu penyelidikan bulan lalu: “Satu-satunya hal yang bisa Anda pegang adalah integritas Anda dan saya akan melakukannya dengan individu-individu ini.” Mr Mercer dilayani dengan pemberitahuan Pasal 21 berdasarkan Undang-Undang Penyelidikan 2005 bulan lalu. Perintah itu memaksa dia untuk memberikan nama-nama, yang Penyelidikan Independen terkait Afghanistan telah bersikeras akan “ditangani dengan kerahasiaan”. Dia memiliki waktu hingga 3 April untuk membuat pengajuan tertulis menjelaskan mengapa dia percaya perintah itu tidak wajar, atau tidak mampu mematuhinya. Penyelidikan sedang menyelidiki apakah pasukan khusus Inggris membunuh warga sipil dan orang tak bersenjata dalam serangan malam di Afghanistan antara tahun 2010 dan 2013. Mr Mercer bertugas dengan pasukan tugas Special Boat Service (SBS) di Afghanistan dari 2008 hingga 2009. Dia sebelumnya memberitahu penyelidikan bahwa dia menerima laporan langsung dari anggota SBS yang masih aktif yang mengatakan bahwa dia diminta untuk membawa “senjata jatuh” – yang dia jelaskan sebagai senjata non-NATO yang dibawa oleh unit Pasukan Khusus Inggris yang dapat ditanamkan di tubuh seseorang yang terbunuh selama misi, untuk salah menunjukkan bahwa korban tak bersenjata telah membahayakan pasukan Inggris. Mr Mercer juga menolak untuk mengungkapkan kepada penyelidikan nama anggota SBS yang diminta membawa senjata jatuh.

MEMBACA  IPW Meminta Kapolda Metro Jaya untuk Terus Mengawasi Kinerja Bawahannya