Israel Harus Merespons Proposal Kesepakatan Penyanderaan yang Tengah Dibahas, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

Yahoo memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan ringkasan poin-poin utama dari artikel ini. Artinya, informasi yang disajikan mungkin tak selalu sepenuhnya sesuai dengan isi artikel yang sebenarnya. Pelaporan kesalahan akan membantu kami meningkatkan kualitas layanan.

Generate Key Takeaways

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menyatakan pada Selasa bahwa Israel harus menanggapi proposal kesepakatan gencatan senjata-penukaran sandera yang kini telah diajukan. Ia menambahkan, "[Israel] tampaknya tak berminat untuk melakukannya." Sang juru bicara juga mengklaim bahwa kesepakatan yang disetujui Hamas tersebut konsisten dengan apa yang telah disepakati oleh Israel di masa lalu.

Sebelumnya, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang (Hostages and Missing Families Forum) mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kekecewaan mendalam. Mereka menilai, di hari ketika ribuan warga Israel turun ke jalan mendesak pengembalian semua sandera dan penghentian perang, pemerintah justru terus menunda kemajuan perjanjian, bertentangan dengan kehendak rakyat. Pernyataan itu menegaskan, "Pemerintah tidak memiliki mandat publik untuk melanjutkan konflik yang berkepanjangan ini sementara orang-orang tercinta kami masih ditahan. Hanya ada satu jawaban: rakyat membanjiri jalanan—sampai semua orang pulang ke rumah."

Proposal yang ada dilaporkan tidak akan dibahas dalam rapat kabinet. Laporan muncul bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak akan membawa proposal dari para mediator ke dalam rapat kabinet keamanan yang akan datang. Disebutkan juga bahwa kesepakatan ini "telah berada di meja pemerintah selama lebih dari seminggu, namun kabinet belum juga dirapatkan untuk membahasnya."

Ini merupakan berita yang masih terus berkembang.

MEMBACA  Kementerian Evaluasi Pengelolaan Hutan dan Daerah Aliran Sungai Pasca-Banjir Sumatra