Hakim Inggris Nyatakan BHP Group Bertanggung Jawab atas Bencana Lingkungan Terparah Brasil

Runtuhnya sebuah bendungan pada 2015 telah melepaskan berton-ton limbah beracun ke sebuah sungai besar, menewaskan 19 jiwa dan menghancurkan desa-desa di hilir.

Diterbitkan Pada 14 Nov 202514 Nov 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

share2

Seorang hakim di Britania Raya telah memutuskan bahwa raksasa tambang global BHP Group bertanggung jawab atas bencana lingkungan terburuk di Brazil, dalam sebuah gugatan hukum yang oleh pengacara penggugat sebelumnya dinilai hingga 36 miliar pound sterling ($48 miliar).

Hakim High Court Finola O’Farrell menyatakan pada Jumat bahwa BHP yang berbasis di Australia bertanggung jawab meskipun bukan pemilik bendungan pada saat itu.

Rekomendasi Cerita

list of 3 items
end of list

Runtuhnya sebuah bendungan sepuluh tahun silam mengeluarkan berton-ton limbah beracun ke sebuah sungai besar, menewaskan 19 orang dan meluluhlantakkan desa-desa di sepanjang aliran hilir.

BHP Anglo-Australia memiliki 50% saham Samarco, perusahaan Brazil yang mengoperasikan tambang bijih besi tempat bendungan penampung tailing jebol pada 5 November 2015. Limbah tambang yang cukup untuk mengisi 13.000 kolam renang ukuran Olimpiade mengalir ke Sungai Doce di Brazil tenggara.

Lumpur dari bendungan yang jebol tersebut menghancurkan desa Bento Rodrigues di negara bagian Minas Gerais yang dahulu ramai, merusak parah kota-kota lain, membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal, serta membanjiri kawasan hutan.

Bencana itu juga menewaskan 14 ton ikan air tawar dan mencemari 600 km (370 mil) dari Sungai Doce, menurut sebuah studi oleh University of Ulster di UK. Sungai yang dianggap suci sebagai dewa oleh masyarakat adat Krenak tersebut hingga kini belum pulih.

O’Farrell dalam putusannya menyatakan bahwa terus menerus menambah ketinggian bendungan padahal kondisinya tidak aman merupakan “penyebab langsung dan segera” dari runtuhnya bendungan, yang berarti BHP bertanggung jawab menurut hukum Brazil.

MEMBACA  Jurnalis Palestina Plestia melarikan diri dari Gaza ke Lebanon. Perang mengikutinya disana.

BHP menyatakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut dan melanjutkan perjuangan melawan gugatan hukum itu. Presiden Minerals Americas BHP, Brandon Craig, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 240.000 penggugat dalam gugatan di London “telah menerima kompensasi di Brazil”.

Perkara ini diajukan di UK karena salah satu dari dua entitas hukum utama BHP berkedudukan di London pada waktu itu.

Persidangan dimulai pada Oktober 2024, hanya beberapa hari sebelum pemerintah federal Brazil mencapai kesepakatan senilai miliaran dolar dengan perusahaan-perusahaan tambang.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Samarco – yang juga dimiliki separuhnya oleh raksasa tambang Brazil Vale – sepakat untuk membayar 132 miliar real ($23 miliar) selama 20 tahun. Pembayaran tersebut dimaksudkan untuk mengganti kerugian atas dampak manusia, lingkungan, dan infrastruktur.

BHP sebelumnya berpendapat bahwa tindakan hukum di UK tidak diperlukan karena hal itu menduplikasi materi yang sudah dicakup dalam proses hukum di Brazil.