Hakim Federal dengan 40 Tahun Pengalaman Sebut Pemutusan Dana NIH sebagai "Rasis" dan Anti-LGBTQ
Seorang hakim federal di Massachusetts menyatakan bahwa pemotongan dana National Institutes of Health (NIH) oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump "ilegal" dan "tidak sah", serta memerintahkan agar banyak dari hibah tersebut dikembalikan.
Dalam putusan yang dikeluarkan Senin lalu, Hakim William Young membatalkan pemutusan yang dimulai akhir Februari, menyatakan NIH melanggar hukum federal dengan secara sewenang-wenang membatalkan lebih dari $1 miliar dana penelitian karena kaitannya dengan inisiatif keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).
Menurut kutipan yang dipublikasikan di X oleh reporter Politico Kyle Cheney, Young mengatakan kepada pengadilan bahwa hampir tidak ada keraguan bahwa pemotongan ini mencerminkan "diskriminasi rasial dan diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ Amerika".
Pada April lalu, sekelompok peneliti menggugat NIH, menyatakan ratusan proyek penelitian penting dihentikan karena "pembersihan ideologis". Para penggugat berargumen bahwa alasan pemutusan—kaitan dengan "keragaman, kesetaraan, inklusi" dan "identitas gender"—terlalu samar dan tidak didukung penjelasan konkret.
Dana yang diputus mencakup program untuk perempuan, minoritas rasial, kesehatan LGBTQ+, juga penelitian tentang kanker, bunuh diri remaja, dan kesehatan tulang. Pemerintah beralih bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi dan NIH berhak menetapkan prioritasnya sendiri.
Young mengatakan ia memulihkan hibah yang diberikan kepada organisasi dan negara bagian yang dipimpin Partai Demokrat yang menggugat pemutusan tersebut. Ia juga memberikan sinyal kuat bahwa putusan lebih luas mungkin akan diambil seiring perkembangan kasus.
Young, yang ditunjuk oleh Presiden Ronald Reagan, memberikan kecaman keras kepada pemerintah, menyatakan bahwa dalam 40 tahun ia menjabat, ia "belum pernah melihat bukti diskriminasi rasial seperti ini".
"Saya Tidak Ambil Jabatan Ini untuk Memutus Hibah"
Putusan ini muncul hampir seminggu setelah Jay Bhattacharya, direktur NIH, mengakui bahwa pemerintahan Trump terlalu jauh dalam memotong dana penelitian biomedis dan menyatakan upaya sedang dilakukan untuk memulihkan sebagian pendanaannya.
Bhattacharya menyatakan hal itu dalam dengar pendapat komite Senat yang membahas pemotongan terbaru terhadap lembaganya serta rencana pemotongan lebih dalam dalam anggaran tahun depan.
"Saya tidak ambil jabatan ini untuk memutus hibah," kata dokter dan ekonom kesehatan itu, yang meninggalkan posisi profesor di Stanford University untuk bergabung dengan pemerintahan Trump.
"Saya ambil jabatan ini untuk memastikan penelitian yang dilakukan memenuhi kebutuhan kesehatan rakyat Amerika," tambahnya, seraya menyebut bahwa ia telah membuat proses banding bagi ilmuwan dan laboratorium yang terdampak, serta NIH telah "membalikkan banyak" pemotongan tersebut.