Hakim federal hentikan upaya Trump sementara presiden AS klaim ‘kesepakatan’ dengan universitas Ivy League sedang dirundingkan.
Seorang hakim federal di Amerika Serikat membatalkan upaya Presiden Donald Trump untuk mencegah Harvard menerima mahasiswa asing, memberikan kemenangan lagi bagi universitas bergengsi itu saat menghadapi berbagai sanksi pemerintah di tengah perseteruan dengan Gedung Putih.
Putusan Hakim Distrik Allison Burroughs di Boston pada Jumat mempertahankan hak Harvard untuk menerima mahasiswa internasional selama gugatan yang diajukan universitas Ivy League itu masih diproses di pengadilan.
Namun, Burroughs menambahkan bahwa pemerintah federal tetap berwenang meninjau kebijakan penerimaan mahasiswa asing Harvard melalui prosedur normal sesuai hukum.
Harvard terlibat dalam debat polarisasi soal kebebasan akademik dan hak protes terhadap genosida Israel di Gaza, saat mahasiswa pro-Palestina menuntut transparansi penuh investasi universitas tertua dan terkaya AS di perusahaan terkait Israel serta pelepasan saham tersebut.
Trump dan sekutunya menuduh Harvard serta kampus lain yang mengalami protes serupa sebagai bentuk bias liberal anti-konservatif dan “anti-Semit” yang tak terkendali.
Pada Mei, Harvard menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri setelah lembaga itu tiba-tiba mencabut sertifikasi penerimaan mahasiswa asing dan penerbitan dokumen visa, mengabaikan prosedur biasa.
Tindakan itu akan memaksa sekitar 7.000 mahasiswa internasional Harvard—sekitar seperempat total mahasiswa dan sumber pendapatan utama—untuk pindah kampus atau risiko tinggal ilegal di AS. Mahasiswa asing baru juga dilarang masuk Harvard.
Universitas menyatakan ini balas dendam ilegal karena menolak tuntutan Gedung Putih untuk mengubah kebijakan terkait protes kampus, penerimaan, dan rekrutmen.
Trump, yang memotong dana federal $3,2 miliar untuk Harvard dan berusaha blokir mahasiswa asing, mengklaim pemerintahnya sedang bernegosiasi dengan Harvard.
“Banyak yang bertanya soal Harvard dan ketidakwajaran besar yang kami tangani, mencari solusi,” tulis Trump di Truth Social, Jumat.
“Kami bekerja sama erat dengan Harvard, dan sangat mungkin Kesepakatan akan diumumkan dalam seminggu ke depan,” katanya. “Jika kesepakatan tercapai berdasarkan diskusi saat ini, ini akan jadi momen HISTORIS yang ‘luar biasa’, dan sangat baik untuk negara kita.”
Trump tak memberikan rincian soal “kesepakatan” yang disebutnya itu.