Penyanyi-penulis lagu asal Inggris, FKA Twigs, dan aktor Hollywood Shia LaBeouf telah mencapai kesepakatan dalam gugatan pelecehan yang diajukan pada tahun 2020.
FKA Twigs, yang nama aslinya adalah Tahliah Debrett Barnett, menuduh mantan pasangannya melakukan kekerasan fisik, mental, dan emosional.
Dalam pernyataan bersama, pengacara mereka mengonfirmasi penyelesaian ini, namun menyatakan bahwa detailnya akan "tetap privat."
LaBeouf sebelumnya menyatakan bahwa banyak tuduhan terhadapnya tidak benar, tetapi ia meminta maaf atas rasa sakit yang ia sebabkan.
Penyelesaian ini mengakhiri kasus yang berlarut-larut selama lima tahun dengan sedikit perkembangan.
Menurut dokumen hukum yang dilihat oleh Us Weekly, Barnett meminta pengadilan untuk mencabut semua tuntutan terhadap LaBeouf dengan prejudice, artinya ia tidak bisa mengajukannya kembali di masa depan.
Sebuai sidang awalnya dijadwalkan tahun lalu, tetapi kemudian ditunda.
FKA Twigs dan Shia LaBeouf difoto bersama di Paris pada September 2018.
Pada Selasa, pengacara Barnett, Bryan Freedman, dan pengacara LaBeouf, Shawn Holley, menyatakan bahwa kedua pihak saling mendoakan yang terbaik.
"Kami berkomitmen untuk membangun jalan yang konstruktif ke depan dan setuju menyelesaikan kasus ini di luar pengadilan," ungkap mereka dalam pernyataan.
"Meski detail penyelesaian tetap rahasia, kami berharap kebahagiaan, kesuksesan, dan kedamaian bagi satu sama lain di masa depan."
Pasangan ini bertemu di lokasi syuting film Honey Boy pada 2018 dan berpacaran selama sembilan bulan, sebelum berpisah pada 2019 karena jadwal kerja yang berbenturan.
Namun, dalam dokumen hukum yang diajukan pada 2020, Barnett menuduh LaBeouf melakukan "pelecehan tanpa henti", termasuk "pelecehan mental dan verbal" yang berubah menjadi "kekerasan fisik."
Ia merinci insiden di mana LaBeouf membangunkannya tengah malam dan "mencekiknya", melemparkannya ke mobil saat berargumen, serta marah ketika ia berbicara dengan pria lain.
Dalam wawancara tahun 2021 bersama Louis Theroux di podcast BBC Radio 4 Grounded, Barnett mengaku merasa "takut, terintimidasi, dan dikendalikan" oleh LaBeouf, serta menderita trauma mental berkepanjangan akibat hubungan mereka.
"Aku mengalami PTSD [gangguan stres pascatrauma] karenanya. Ini sesuatu yang jarang dibicarakan dalam masyarakat—proses penyembuhan setelah berpisah, dan seberapa besar usaha yang diperlukan untuk pulih, untuk kembali menjadi diri sendiri," katanya saat itu.
LaBeouf sebelumnya memberi tahu The New York Times bahwa banyak tuduhan Barnett tidak benar, tetapi ia mengaku berutang "kesempatan baginya dan Karolyn Pho (wanita lain yang tuntutannya tercantum dalam gugatan) untuk menyampaikan pernyataan mereka secara terbuka dan (baginya) bertanggung jawab atas hal-hal yang telah kulakukan."
"Aku telah menyiksa diriku sendiri dan orang-orang di sekitarku selama bertahun-tahun. Aku punya sejarah menyakiti orang terdekat. Aku malu akan hal itu dan meminta maaf kepada mereka yang kusakiti. Tidak ada lagi yang bisa kukatakan," tambahnya dalam pernyataan lain.
Barnett merilis album terbarunya, Eusexua, awal tahun ini dan meraih berbagai penghargaan, termasuk dua nominasi Brit Award untuk Artis Solo Wanita Terbaik.
Sementara itu, film terbaru LaBeouf adalah drama kriminal Henry Johnson. Ia dikenal lewat franchise Transformers dan Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull.