Presiden Turki membandingkan pejuang YPG Kurdi dengan ISIL dan mengatakan bahwa kedua kelompok tersebut tidak memiliki masa depan di Suriah. Turki berharap negara asing akan menarik dukungan untuk pejuang Kurdi di Suriah setelah kejatuhan Bashar al-Assad, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sementara Jerman memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi pertempuran dengan pasukan Kurdi. Erdogan mengatakan tidak ada alasan lagi bagi pihak luar untuk mendukung pejuang Kurdi dengan Unit Perlindungan Rakyat (YPG). YPG adalah kekuatan utama dalam aliansi yang didukung oleh Amerika Serikat yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Suriah bagian timur laut. Turki menganggap YPG sebagai perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah lama melawan negara Turki dan dianggap sebagai kelompok “teroris” oleh Ankara, Washington, dan Uni Eropa. Erdogan membandingkan pejuang YPG dengan ISIL (ISIS) dan mengatakan bahwa kedua kelompok tersebut tidak memiliki masa depan di Suriah. Pasukan SDF yang beroperasi di lingkungan Ghwayran di kota Suriah bagian timur laut Hasakah. Erdogan mengatakan Turki ingin melihat Suriah baru di mana semua kelompok etnis dan agama dapat hidup dalam harmoni. Untuk mencapai hal ini, ISIL, “PKK dan versinya, yang mengancam kelangsungan hidup Suriah, harus dihapus”, katanya. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa keamanan bagi rakyat Kurdi sangat penting bagi Suriah. “Keamanan, terutama bagi orang Kurdi, sangat penting untuk masa depan Suriah yang bebas dan aman,” katanya setelah bertemu Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan sambil memperingatkan bahaya “esk…
**Note: The text has been shortened for brevity.**