Elon Musk menolak klaim Ukraina bahwa pasukan Rusia menggunakan Starlink.

Elon Musk membantah klaim Ukraina bahwa Rusia menggunakan Starlink.

Musk mengatakan bahwa Starlink tidak berfungsi di Rusia.

Baik Musk maupun Starlink tidak menjelaskan apakah teknologi tersebut dapat digunakan di wilayah yang diduduki Rusia.

Elon Musk pada hari Minggu mengatakan bahwa penilaian Ukraina bahwa Rusia menggunakan Starlink dalam perang mereka adalah “salah”.

Sebelumnya pada hari Minggu, intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia menggunakan satelit Musk untuk memfasilitasi komunikasi di medan perang. Badan intelijen tersebut memposting rekaman audio pertukaran antara dua tentara Rusia dari Brigade Serbu ke-83 di wilayah Donetsk, dengan mengklaim bahwa para tentara Rusia tersebut berkomunikasi melalui Starlink.

Intelijen Ukraina tidak menyebutkan berapa banyak terminal yang mereka yakini dimiliki oleh Rusia atau bagaimana cara mereka memperolehnya. Namun, Jurubicara Intelijen Militer Ukraina, Andriy Yusov, mengatakan bahwa penggunaan Starlink oleh Rusia menjadi “sistemik”.

Tidak begitu menurut Musk.

“Sejumlah laporan berita palsu mengklaim bahwa SpaceX menjual terminal Starlink ke Rusia. Ini adalah informasi yang jelas-jelas salah,” tulis Musk di X sebagai tanggapan terhadap laporan tersebut. “Sejauh pengetahuan kami, tidak ada Starlink yang dijual secara langsung maupun tidak langsung kepada Rusia.”

Sejumlah laporan berita palsu mengklaim bahwa SpaceX menjual terminal Starlink ke Rusia.

Ini adalah informasi yang jelas-jelas salah.

Sejauh pengetahuan kami, tidak ada Starlink yang dijual secara langsung maupun tidak langsung kepada Rusia.

– Elon Musk (@elonmusk) 11 Februari 2024

Dalam pernyataan lanjutan, Musk menjelaskan bahwa Starlink tidak akan terhubung ke perangkat di Rusia. “Satelit Starlink tidak akan menutup jaringan di Rusia,” tulis Musk.

Space X juga memposting pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan, “Starlink tidak aktif di Rusia.”

MEMBACA  Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Pembunuhan Pemimpin Hamas

“Jika SpaceX mendapatkan informasi bahwa terminal Starlink digunakan oleh pihak yang dikenai sanksi atau tidak berwenang, kami akan menyelidiki klaim tersebut dan mengambil tindakan untuk menonaktifkan terminal jika terkonfirmasi,” tulis perusahaan tersebut di X.

Namun, baik Musk maupun Space X tidak menjelaskan apakah teknologi tersebut dapat digunakan di wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia.

Pengguna yang membeli layanan Starlink diidentifikasi secara unik dan harus melewati proses autentikasi sebelum menggunakan satelit Starlink.

Menurut analisis Wall Street Journal, tentara Rusia dapat memperoleh peralatan Starlink dari tentara Ukraina melalui pertempuran dan terhubung ke satelit dengan cara tersebut.

“Dimungkinkan bahwa pasukan Rusia telah merebut peralatan Starlink dari tentara Ukraina, memungkinkan mereka untuk terhubung ke jaringan Starlink,” menurut Journal.

Kementerian Pertahanan Ukraina dan Space X tidak segera merespons permintaan komentar yang dikirim oleh Business Insider.

Sejak awal perang, Rusia telah berupaya untuk menghilangkan akses Ukraina ke satelit Starlink, yang merupakan komunikasi yang diandalkan oleh wilayah yang terbelit masalah tersebut.

Analis perang antariksa yang berbicara dengan Business Insider mengatakan bahwa upaya Rusia untuk mengacaukan Starlink belum berhasil sampai saat ini.

Baca artikel asli di Business Insider