PARIS (AP) — Dua perempuan meninggal dunia pada Sabtu dini hari saat berupaya menyeberangi Selat Inggris dari Prancis ke Inggris dengan menggunakan perahu darurat yang mengangkut migran lainnya, menurut otoritas Prancis.
Tim penyelamat menemukan kedua perempuan tersebut dalam kondisi henti jantung namun tidak dapat menyelamatkan nyawa mereka, ungkap keprefekturan wilayah Pas-de-Calais, Prancis utara, dalam sebuah pernyataan. Satu pasangan beserta anak mereka yang mengalami hipotermia diterbangkan ke rumah sakit di Boulogne, imbuhnya.
Insiden ini terjadi di lepas pantai kota kecil Neufchatel-Hardelot. Media lokal menyebutkan lebih dari 60 migran berhasil diselamatkan semalam. Keprefekturan menyatakan polisi telah menggagalkan sejumlah percobaan penyeberangan.
Berdasarkan data keprefekturan, 17 migran telah tewas sejak awal tahun ini dalam upaya mencapai Inggris menggunakan kapal-kapal kecil dari pesisir wilayah Pas-de-Calais.
Awal pekan ini, satu keluarga beranggotakan tiga orang, termasuk seorang balita, menjadi orang-orang pertama yang dikirim ke Inggris oleh Prancis berdasarkan kesepakatan dimana Inggris mengembalikan migran yang memasuki negaranya tanpa izin sementara Prancis mengirimkan pencari suaka yang telah melalui pemeriksaan.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menyatakan pekan ini bahwa kedatangan keluarga tersebut merupakan bagian dari “langkah awal yang krusial” dalam program yang dijuluki “satu masuk, satu keluar.” Empat orang yang tiba di Inggris dengan perahu dari Prancis telah diterbangkan kembali ke Prancis dalam beberapa hari terakhir sebagai bagian dari kesepakatan.
___
Ikuti liputan migrasi global AP di https://apnews.com/hub/migration