Bintang India yang Jadi Sorotan dalam Kasus Tragedi Kerumunan

Sharanya Hrishikesh dan Neyaz Farooquee
BBC News, Delhi

TVK/X

Vijay, salah satu bintang paling terpercaya di perfilman Tamil, meluncurkan partai politiknya tahun lalu.

Seorang superstar India yang beralih ke politik menjadi pusat kontroversi besar setelah 40 orang meninggal dalam kerumunan massa di rapat umum partainya pada hari Sabtu.

Puluhan ribu orang hadir dalam acara kampanye yang diadakan oleh Vijay di distrik Karur, negara bagian Tamil Nadu. Sang aktor sedang berada di tengah-tengah pidatonya ketika kerumunan massa tiba-tiba bergerak secara serentak.

Tragedi ini telah memicu saling tuduh, dengan oposisi menuduh pejabat pemerintah tidak menempatkan personel kepolisian yang cukup untuk mengendalikan kerumunan.

Pejabat kepolisian menyatakan bahwa penyelenggara rapat umum, yang berasal dari partai Tamilaga Vettri Kazhagam (TVK) Vijay, meremehkan perkiraan jumlah massa dan tidak mengambil langkah pencegahan yang memadai.

Siapa Itu Vijay?

Dengan karier akting yang membentang beberapa dekade, Vijay yang berusia 51 tahun merupakan salah satu aktor paling populer di Tamil Nadu.

Selama bertahun-tahun, ia berhasil membangun dirinya menjadi salah satu bintang paling terpercaya, di mana bahkan film-film yang dicela kritikus pun menjadi hit box-office yang besar.

Lahir dengan nama Joseph Vijay Chandrasekhar dari ayah seorang sutradara film dan ibu seorang penyanyi, ia telah membintangi sejumlah film sejak kecil.

Vijay pertama kali menjadi pemeran utama dalam film Naalaiya Theerpu (1992) yang disutradarai ayahnya. Film tentang sekelompok mahasiswa yang melawan pengusaha korup tersebut gagal di box-office, tetapi sebagaimana dinyatakan situs berita Scroll, film itu menabur “benih persona layar lebar Vijay yang dibentuk dengan cermat sebagai laki-laki dengan solusi untuk masalah Tamil Nadu”.

MEMBACA  Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak menutup kemungkinan mengirimkan pasukan Barat ke Ukraina

Ia kemudian tampil dalam beberapa film romansa dan komedi—banyak di antaranya menjadi hit box-office—dan menjadi wajah yang familier bagi penonton. Gerakan tarinya yang luwes khususnya memenangkan banyak penggemar.

Selama bertahun-tahun, ia membintangi banyak thriller aksi yang sangat sukses, termasuk Ghilli (2004), Pokkiri (2007), Thuppakki (2012), dan Kaththi (2014), di mana ia menunjukkan chemistry yang mudah dengan para pemeran wanitanya dan gaya aksi yang keren.

Para penggemarnya menjulukinya Ilaya Thalapathy, atau Komandan Muda—sebagian besar bintang Tamil besar memiliki julukan yang disetujui penggemar seperti ini.

Setiap kali film baru Vijay dirilis, para penggemar akan berduyun-duyun datang ke gedung bioskop untuk merayakan dan mendukungnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan film-film yang mendapat ulasan kritis buruk, seperti Beast (2022) dan The Greatest of All Time (2024), telah menjadi hit box-office.

Setelah kesuksesan Beast, Indian Express menulis bahwa “kepopuleran Vijay telah mencapai titik di mana bahkan filmnya yang paling tidak imajinatif, tidak orisinal, dan tidak menghibur dapat menghasilkan penerimaan box-office global lebih dari 2 miliar rupee.”

Ragul Krishan/EPA/Shutterstock

Potret aktor Vijay di dekat lokasi kerumunan massa

Mengapa Ia Masuk Politik?

Spekulasi mengenai masuknya Vijay ke dunia politik telah beredar selama bertahun-tahun—sebuah klub penggemar yang diluncurkannya mencatatkan kinerja yang terpuji dalam pemilihan lokal 2021. Ia juga telah membuat beberapa pernyataan selama bertahun-tahun yang ditafsirkan memiliki nuansa politis.

Akan tetapi, keputusannya untuk berhenti akting dan terjun penuh waktu ke politik tetap mengejutkan para penggemar. Ia menyatakan bahwa Jana Nayagan, yang rencananya akan dirilis awal tahun depan, akan menjadi film terakhirnya.

Merupakan hal yang umum bagi bintang film di negara bagian selatan India untuk masuk politik, karena mereka mengandalkan popularitas dan daya tarik massal mereka untuk diterjemahkan menjadi keuntungan elektoral.

MEMBACA  Speaker nirkabel ini menghadirkan suara yang luar biasa halus untuk segala gaya musik.

Contoh terbesar di Tamil Nadu adalah MG Ramachandran, yang populer dengan sebutan MGR, yang bergabung dengan partai penguasa negara bagian itu, Dravida Munnetra Kazhagam (DMK), pada 1962 di puncak kepopulerannya.

Pada 1972, ia berselisih dengan DMK dan mendirikan partainya sendiri, All India Anna Dravida Munnetra Kazhagam (AIADMK), dan kemudian menjabat sebagai ketua menteri dari 1977 hingga kematiannya pada 1987.

Almh. J Jayalalithaa—salah satu rekan main MGR yang paling sukses—mengikuti jejaknya—bergabung dan pada akhirnya memimpin AIADMK setelah kematiannya.

Ia menjabat sebagai ketua menteri Tamil Nadu selama enam periode.

Getty Images

J Jayalalithaa adalah aktris Tamil populer sebelum ia masuk politik

Tidak semua langkah politik yang diambil bintang film berujung pada kesuksesan elektoral.

Kamal Haasan, seorang aktor Tamil legendaris yang telah membintangi lebih dari 200 film di berbagai industri film India, meluncurkan partainya, Makkal Needhi Maiam, pada 2018, dengan menyatakan niatnya untuk menantang dominasi DMK dan AIADMK di negara bagian tersebut. Tetapi partainya belum berhasil memenangkan satu kursi parlemen atau kursi dewan perwakilan pun.

Rajinikanth, salah satu ikon terbesar sinema Tamil, lama menggoda gagasan untuk masuk politik sebelum akhirnya mengumumkan pada 2020 bahwa ia tidak akan melakukannya.

Kritikus berargumen bahwa meskipun sangat populer, partai yang dipimpin selebritas sering kali kekurangan pengalaman akar rumput, sehingga membatasi kesuksesan mereka.

Sejak Vijay meluncurkan partainya tahun lalu, rapat-rapat umumnya telah menarik kerumunan massa yang sangat besar, dengan puluhan ribu orang berdesak-desakan untuk sekadar melihat sang bintang dan berfoto selfie dengannya.

Akan tetapi, para pesaingnya telah mempertanyakan kurangnya pengalaman politiknya dan mengkritik beberapa pernyataannya yang dianggap tidak jelas.

Reuters

MEMBACA  Kota-Kota di AS Bersiap untuk Demonstrasi, Jam Malam Ditetapkan, Situasi Amerika dalam Kondisi Kritis? (Penataan visual: Judul utama dengan font tebal dan ukuran lebih besar, diikuti subjudul dengan gaya lebih ringkas namun tetap menonjol. Penggunaan tanda baca dan spasi yang proporsional untuk memudahkan pembacaan.)

Kerabat para korban berkabung di luar sebuah rumah sakit di Karur pada hari Minggu

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Kerumunan massa yang tidak terkendali di rapat umum politik adalah hal yang umum di India, yang sering kali memicu saling tuduh antara penyelenggara dan pihak berwenang.

Dalam kasus Vijay, para penggemarnya menuduh bahwa partainya tidak diberi izin untuk menyelenggarakan acara di lokasi yang lebih aman.

Pejabat negara bagian membantah hal ini dan mengklaim bahwa lokasi tersebut disetujui oleh partai, lapor BBC Tamil.

Ada beberapa seruan untuk bahkan menahan Vijay, tetapi mengingat popularitasnya yang sangat besar, pemerintah Tamil Nadu yang dipimpin DMK bertindak dengan hati-hati.

Sebuah komisi penyelidikan satu anggota telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kerumunan massa tersebut. Ketua Menteri negara bagian itu, MK Stalin, telah berjanji akan mengambil tindakan berdasarkan laporan komisi dalam waktu dua bulan.

Sementara itu, TVK telah mendatangi Pengadilan Tinggi Madras, meminta penyelidikan federal atas insiden tersebut. Pengadilan dijadwalkan menggelar sidang kasus tersebut pada hari Senin.

Vijay juga dikritik karena belum mengunjungi korban insiden kerumunan massa—ia menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia “terpukul” oleh tragedi tersebut dan telah mengumumkan kompensasi finansial bagi mereka yang terdampak.

Akan tetapi, masih harus dilihat apakah insiden ini akan mempengaruhi popularitas dan ambisi politiknya.

Ikuti BBC News India di Instagram, YouTube, X dan Facebook