Bandara Internasional Gaya Pertahankan Kode ‘GAY’ Meskipun Ada Desakan Konservatif untuk Mengubahnya

Bandara Internasional Gaya tetap mempertahankan kode “GAY”.

Bandara di Gaya, India, akan mempertahankan kode tiga hurufnya meski ada banyak permintaan untuk mengubahnya, termasuk dari seorang anggota parlemen konservatif dan maskapai Air India.

Bhim Singh, anggota majelis tinggi Parlemen India Rajya Sabha, baru-baru ini mengajukan pertanyaan tertulis yang mendesak Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk mengubah kode tersebut, dengan alasan hal itu membuat orang “tidak nyaman”. Dalam pertanyaannya, yang dikutip oleh The Hindustan Times, Singh menyatakan bahwa singkatan itu “secara sosial dan budaya ofensif” dan seharusnya diubah menjadi “kode yang lebih hormat dan sesuai budaya”.

Pasal 377 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana India, yang awalnya diberlakukan di bawah pemerintahan kolonial Inggris, mengkriminalisasi hubungan seks sesama jenis sebagai “hubungan badan yang bertentangan dengan kodrat”. Pasal ini berlaku selama 70 tahun setelah India merdeka dari Inggris, sebelum akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung pada 2018.

Meski hubungan sesama jenis tidak lagi dikriminalisasi di India, komunitas LGBTQ+ masih kesulitan mendapat penerimaan secara sosial dan hukum. Pengadilan menolak petisi untuk kesetaraan pernikahan pada 2023, dan hanya 53% orang dewasa yang setuju dalam jajak pendapat Pew Research Center bahwa pasangan sesama jenis seharusnya bisa menikah secara legal, sementara 43% menolak.

Menteri Penerbangan Sipil Shri Murlidhar Mohol kemudian memberikan tanggapan tertulis kepada Singh, mengakui bahwa meskipun “permintaan untuk mengubah kode Gaya pernah diterima oleh Kementerian Penerbangan Sipil dan Otoritas Bandara India”, kedua lembaga tersebut tidak bermaksud mengubahnya.

Mohol menjelaskan bahwa kode tiga huruf bandara, yang juga dikenal sebagai identifikasi lokasi IATA, ditetapkan oleh IATA untuk “memudahkan identifikasi bandara di berbagai sistem dan proses terkait perjalanan” serta “biasanya diambil dari tiga huruf pertama nama lokasi tempat bandara berada”.

MEMBACA  Perang Rusia-Ukraina: Daftar Peristiwa Penting, Hari ke-1.324

Karena kode ini “utamanya ditujukan untuk operasional maskapai komersial dan diterbitkan atas permintaan operator”, maskapai bisa meminta perubahannya. Mohol menyatakan bahwa Air India pernah meminta IATA mengubah kode bandara, tetapi tidak ada alasan kuat untuk melakukannya.

“Kode tiga huruf yang sudah ditetapkan bersifat permanen dan hanya diubah dalam kondisi luar biasa, biasanya terkait masalah keselamatan penerbangan,” tegasnya.

Artikel ini pertama kali muncul di Advocate: Bandara Internasional Gaya tetap pakai kode ‘GAY’ meski ada desakan konservatif