Penerbangan di Indonesia dibatalkan setelah sebuah gunung berapi meletus, mengeluarkan awan abu yang sangat besar.
Letusan Gunung Lewotobi Laki Laki pada Selasa sore menghasilkan kolom abu setinggi 10.000 meter ke langit, membentuk awan berbentuk jamur yang terlihat hingga 150 km jauhnya. Beberapa letusan lanjutan di malam hari mengirimkan abu setinggi 5.000 meter.
Gunung tersebut meletus lagi Rabu pagi, menyemburkan abu setinggi 1.000 meter, menurut Badan Vulkanologi Indonesia yang telah menaikkan status siaga ke level tertinggi. Zona bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan sejauh 8 km dari kawah.
Namun, abu dan material vulkanik jatuh di beberapa tempat di luar zona bahaya, termasuk desa Boru, Hewa, dan Watobuku. Sejumlah warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, mengungsi ke lokasi evakuasi di Konga untuk menghindari dampak letusan, menurut BNPB.
Belum ada laporan korban jiwa.
Letusan di Indonesia sebabkan pembatalan penerbangan
Lebih dari 20 penerbangan dibatalkan akibat letusan, termasuk rute menuju Bali dari Australia, Malaysia, India, dan Cina, menurut situs Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Singapore Airlines membatalkan empat penerbangan antara Denpasar dan Singapura. Maskapai budget Scoot juga membatalkan penerbangan ke Bali dan Lombok.
JetStar membatalkan beberapa penerbangan pagi dari Australia ke Bali, sedangkan penerbangan siang tertunda atau dibatalkan.
Air New Zealand, Juneyao Airlines, dan Virgin Australia turut membatalkan beberapa penerbangan ke Bali.
Asap vulkanik membumbung dari Gunung Lewotobi Laki-Laki saat meletus, terlihat dari Lembata, Indonesia. – AP Photo/Andre Kriting
Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere ditutup dari Rabu hingga Kamis “untuk menjamin keselamatan penumpang,” menurut unggahan Instagram operator bandara AirNav.
Ribuan penumpang terdampak. Salah satu penerbangan Air India dipaksa kembali ke Delhi pada 18 Juni karena kekhawatiran atas keselamatan penumpang akibat letusan. Seluruh penumpang turun dengan selamat.
Jetstar memperkirakan awan abu akan menghilang pada Rabu malam.
Mengapa abu vulkanik berbahaya bagi pesawat?
Awan abu vulkanik berisiko merusak mesin pesawat dan mengganggu sistem kendali penerbangan.
Abu yang masuk ke mesin dapat melelehkan kaca di dalamnya dan menempel pada komponen lain. Sensor bisa gagal, sementara abu menyumbat ribuan lubang kecil yang mengalirkan udara untuk mendinginkan mesin.
Terbang melalui abu vulkanik juga seperti menyemprot pesawat dengan pasir dan mengurangi visibilitas pilot akibat kerusakan pada kaca kokpit.
Mengapa Indonesia rawan letusan gunung berapi?
Indonesia memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif. Negara ini berada di antara Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide, wilayah dengan aktivitas seismik dan gempa bumi tinggi.
Gunung Lewotobi Laki Laki sebelumnya meletus pada Mei dan Maret lalu. Meski warga sekitar telah terbiasa, aktivitas seismik tetap berbahaya. Letusan November lalu menewaskan 9 orang dan melukai puluhan lainnya.