16 Warga Gaza Tewas Ditembak Saat Menunggu Bantuan, Menurut Paramedis Palestina

Pasukan Israel menembak dan membunuh 16 orang yang sedang menunggu distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, menurut dokter Palestina di Rumah Sakit Shifa, Kota Gaza pada Sabtu.

Keenam belas warga Palestina tersebut menunggu di dekat perlintasan perbatasan Zikim utara untuk truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan.

Lebih dari 300 orang lagi mengalami luka-luka, kata para dokter.

Militer Israel belum memberikan komentar terkait insiden ini, dan informasi awalnya tidak dapat diverifikasi secara independen.

Warga Gaza kerap menjadi sasaran tembak saat menunggu distribusi bantuan atau berada dekat perlintasan perbatasan.

Sebuah kelompok bantuan saingan yang didukung Israel dan PBB bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF) telah beroperasi di wilayah pesisir itu belakangan ini, namun media Palestina banyak melaporkan serangan Israel terhadap orang-orang yang mengantri untuk bantuan.

Pusat distribusi GHF juga dijaga oleh perusahaan keamanan swasta AS.

Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa pasukan mereka menembak pada tersangka jika mendekati pasukan tanpa izin atau memasuki area terlarang.

GHF berkali-kali membantah laporan tersebut, tapi menurut PBB, ratusan kematian telah terjadi di pos distribusi mereka sejak akhir Mei.

Israel memperkenalkan mekanisme distribusi baru, mengklaim itu untuk mencegah Hamas mengalihkan pasokan bantuan.

Sebelumnya, PBB mengoperasikan sekitar 400 pos distribusi untuk sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah itu. Kini, pos-pos tersebut nyaris tidak berfungsi karena Israel hampir sepenuhnya memblokir pasokannya.

Organisasi bantuan internasional menggambarkan situasi di Gaza sebagai bencana.

Dengan Israel hanya mengizinkan bantuan terbatas masuk ke Jalur Gaza yang terkunci, sebagian besar penduduk kelaparan.

Lebih dari 100 orang telah meninggal karena malnutrisi, 80% di antaranya anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat.

Israel menyangkal adanya kelaparan di Jalur Gaza.

MEMBACA  Perang Rusia-Ukraina: Daftar peristiwa kunci, hari 1.151 | Berita Perang Rusia-Ukraina

Israel menyalahkan organisasi PBB atas kekurangan pangan, mengklaim mereka tidak mendistribusikan bantuan di Jalur Gaza. PBB menyebut militer Israel seringkali tidak menyediakan rute transportasi yang aman di dalam wilayah pesisir tersebut.

Menurut COGAT, otoritas militer Israel yang bertugas menyetujui dan mengoordinasikan pengiriman bantuan, 100 truk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza pada Jumat. Barang-barang itu didistribusikan oleh organisasi PBB, kata COGAT.

Tapi dalam beberapa minggu terakhir, PBB menyatakan hanya sedikit konvoi bantuan yang mencapai wilayah itu. Agar Gaza mendapat pasokan memadai, setidaknya dibutuhkan 500 truk per hari.