Perusahaan Target (TGT) yang ada di Minneapolis, Minnesota, adalah toko ritel yang jual banyak barang. Mereka jual pakaian, aksesoris, makanan hewan, produk makanan dan minuman, alat rumah tangga, dekorasi rumah, dan lain-lain. Nilai pasarnya sangat besar, $42,8 miliar, dan mereka salah satu toko diskon terbesar di Amerika.
Target akan umumkan hasil kuartal ketiga mereka sebelum pasar buka pada Rabu, 19 November. Menurut analis, diperkirakan Target laporkan EPS disesuaikan sebesar $1,78, turun 3,8% dari tahun lalu. Dalam empat kuartal terakhir, perusahaan ini sekali lebih baik dari perkiraan, tapi tiga kali tidak capai perkiraan analis.
Untuk tahun fiskal 2025 penuh, EPS Target diperkirakan $7,42, turun 16,3% dari tahun 2024. Tapi untuk tahun fiskal 2026, pendapatannya diperkirakan naik lagi sekitar 9,2% menjadi $8,10 per lembar saham.
Harga saham TGT sudah turun banyak, 37,2% dalam 52 minggu terakhir. Ini lebih buruk dari kenaikan indeks S&P 500 (16,9%) dan juga lebih buruk dari penurunan dana XLP (3,2%) di periode yang sama.
Harga saham Target jatuh 6,3% dalam satu hari perdagangan setelah hasil kuartal kedua yang kurang bagus diumumkan tanggal 20 Agustus. Penjualan digital mereka naik 4,3%, tapi penjualan di toko turun 3,2%, sehingga total penjualan turun 1,9%. Penjualan barang juga turun 1,2%. Total pendapatannya $25,2 miliar, turun sedikit dari tahun lalu. EPS-nya turun 20,2% menjadi $2,05, yang juga lebih rendah dari perkiraan, bikin investor khawatir.
Analis masih hati-hati dengan prospek saham ini. Secara keseluruhan, rating saham TGT adalah “Hold”. Dari 37 analis, ada delapan yang kasih “Strong Buy”, tiga “Moderate Buy”, 20 “Hold”, satu “Moderate Sell”, dan lima “Strong Sell”. Harga target rata-ratanya $105,38, yang artinya ada potensi kenaikan 11,8% dari harga sekarang.
Pada tanggal publikasi, Aditya Sarawgi tidak memegang posisi di sekuritas yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi dan data di artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini pertama kali terbit di Barchart.com.