Apa aku kedipan terlalu banyak? Kenapa rambutku selalu terlihat berantakan? Dan apa cuma aku atau kepala ku agak kecil? Avatar ku dibuat AI, tapi pertanyaan ini sama kyk waktu aku liat di cermin, baik di rumah atau kamera iPhone.
Sedikitnya, avatar Synthesia itu seperti cermin, refleksi digital dari manusia asli. Synthesia, startup AI video dari London, tahun lalu udah dipake 150rb+ user buat bikin avatar kaya punyaku. Dipake perusahaan besar buat video training atau marketing dalam banyak bahasa. Memang ga sempurna, tapi meyakinkan.
Aku punya kritik kecil – tp lebih ke persepsi diri drpd akurasi. Mirip perasaan pas Zoom, liat versi diriku di layar yg agak aneh. Avatar ku bukan aku, tp versi aku di Zoom, video, atau cermin jg bukan beneran aku.
Apa avatarku bisa nipu mamaku? Mungkin belum. Ada keanehan, tp kecil banget. Wajahku mirip bgt, cuma pipi dan mataku lebih aktif drpd avatar. Pas nulis artikel ttg Synthesia buat Fortune, aku tanya CEO Synthesia Victor Riparbelli: Apa yg bikin avatar keliatan manusia?
“Semua ada di ekspresi mikro,” kata Riparbelli. “Yang bikin keliatan real itu cara bicara, intonasi, apalagi kalo teksnya panjang.”
Dia nambahin: “Bertahun2 kami hadapi masalah: denger 1 kalimat, terdengar real.” Agar avatar terasa manusia, cara bicaranya harus bervariasi. Misal, “Aku kalo ngomong kadang cepet, lambat, tekankan kata2 tertentu,” ujarnya. “Gerakan tangan jg harus natural. Kalo avatar gak gerakin tangan, aneh keliatannya.”
Ini semua terkait lembah mengerikan (uncanny valley), istilah robotik Masahiro Mori thn 1970 utk rasa ngeri lihat entitas mirip manusia tp tidak sempurna. Riparbelli yakin dlm video, kita hampir keluar dari lembah itu.
“Kami akan tembus uncanny valley sebelum akhir tahun,” katanya. “Seperti sdh terjadi di gambar, teks, suara, dan video. Hampir tercapai.”
Synthesia udah dpt pendanaan $330 juta dr VC spt Kleiner Perkins. Kliennya termasuk perusahaan besar spt SAP. Baca artikel lengkapnya disini.
Sampai Senin,
Allie Garfinkle
Email: [email protected]