Yang Dibutuhkan untuk Memimpin di Tengah Volatilitas dan Ketidakpastian

Lebih dari 50% mainan fisik yang Hasbro produksi dibuat di China. Hal ini membuat perusahaan mainan G.I. Joe dan My Little Pony jadi sasaran dalam perang dagang yang tidak stabil antara dua ekonomi terbesar dunia di bawah Presiden Donald Trump.

“Di Februari, lalu April, dan setiap tweet setelahnya, itu berdampak besar ke bisnis $2 miliar kami,” kata Gina Goetter, CFO dan COO Hasbro, dalam acara Fortune COO summit yang dihost oleh Boston Consulting Group.

Moto dia sederhana: jangan bereaksi berlebihan, berpegang pada fakta, hindari analisis berlebihan. Goetter menerapkan ini baik untuk internal Hasbro maupun menjelaskan ke investor Wall Street seiring tarif terus berubah. “Cara terbaik adalah fokus pada apa yang kita ketahui saat ini dan keputusan yang kita ambil saat itu,” ujarnya.

Menurut indeks Economic Policy Uncertainty, COO harus hadapi ketidakpastian ekonomi yang mungkin lebih besar dari Depresi Besar, Resesi 2008-2009, atau pandemi COVID 2020. Tapi Goetter dan panelis setuju bahwa pelajaran resilien selama pandemi bisa dipakai untuk situasi geopolitik sekarang.

Laura Giuliano dari BCG bilang klien diajak lakukan perencanaan skenario untuk hadapi tiga ketidakpastian: konflik geopolitik dan tarif; perubahan generasi di tenaga kerja; serta teknologi seperti AI dan otomatisasi.

Dengan perencanaan skenario, bisnis bisa siap hadapi tarif 5% atau pun 200%. “Ini cara terbaik untuk cegah kebuntuan pengambilan keputusan saat ada ketidakpastian,” kata Giuliano.

Land O’Lakes buat “war room” untuk analisis dampak tarif pada harga barang, pasokan, dan modal mereka. Keterampilan ini didapat saat pandemi saat rantai pasok terganggu. “Kami belum sempurna, tapi war room sangat aktif. Ini latih organisasi kami jadi lebih lincah,” ujar Brett Bruggeman, COO Land O’Lakes.

MEMBACA  4 Saham Kecerdasan Buatan (AI) Paling Terkemuka di Wall Street Telah Melakukan Investasi Mengejutkan sebesar $1,23 Triliun

Goetter bilang tindakan cepat dan pola pikir “no regrets” penting. Sebelum perang tarif, Hasbro sudah sadar tidak bijak produksi banyak barang di China. CEO Chris Cocks bilang ke CNBC bahwa Hasbro targetkan 40% produksi global pindah dari China sebelum 2026. “Kami yakin akan capai lebih cepat,” katanya.

Setiap divisi di Hasbro punya tim khusus untuk percepat diversifikasi produksi dari China. “Kami juga percaya AS bisa dan harus berperan dalam manufaktur Hasbro jangka panjang,” tambah Goetter.

Jika lebih banyak produsen ikuti langkah ini, perusahaan seperti Link Logistics bisa untung. Perusahaan ini didirikan oleh Blackstone di 2019 untuk mengelola properti logistik tahap akhir.

“Kami lihat minat manufaktur meningkat di tengah AS. Banyak operator yakin produksi akan kembali ke AS,” ujar Sonya Huffman dari Link Logistics.

Huffman bilang keputusan bisnis bergerak cepat. Tahun lalu, perusahaan logistik Asia banyak sewa gudang di Pantai Barat antisipasi tarif. “Banyak produk masuk,” katanya. Tapi minat sewa gudang jangka panjang menurun karena keputusan bisnis yang terus berubah.

Dia percaya terlalu banyak waktu di war room dan perencanaan skenario punya dampak negatif. “Itu buat semua bingung, tidak ada keputusan, dan sulit cari penyewa gudang,” ujarnya.

Panelis juga pantau tren pengembangan talenta. Giuliano bilang kembalinya manufaktur ke AS butuh strategi rekrutmen baru. Tren generasi juga jadi tantangan.

“Kita tidak tahu pasti apa keinginan Gen Alpha di tempat kerja. Tapi Gen Z sudah mengubah banyak hal,” katanya.

Land O’Lakes ubah pendekatan manajemen talenta dengan lebih banyak waktu untuk rencana karir bersama talenta level direktur ke atas. “Kami fokus tidak proporsional pada talenta,” kata Bruggeman.

MEMBACA  Teori Kasus Banteng untuk Arista Networks Inc (ANET)

Goetter akui Hasbro dulu kurang prioritaskan pengembangan karir karyawan. Sekarang mereka bangun budaya di mana karyawan pahami rencana karir mereka. “Kami sadari ini kekurangan, dan sedang berusaha perbaiki,” ujarnya.

Cerita ini pertama muncul di Fortune.com