X Musk Akhiri Gugatan Rp1,3 Triliun terhadap Firma Hukum Wachtell

Oleh Mike Scarcella

WASHINGTON (Reuters) – Platform media sosial Elon Musk, X, sudah akhiri gugatan hukumnya terhadap firma hukum elite Wachtell, Lipton, Rosen & Katz. Gugatan ini sebelumnya minta supaya firma hukum itu kembalikan sebagian besar fee $90 juta yang mereka terima karena berhasil menghalangi usaha Musk untuk batalkan pembelian Twitter senilai miliaran dollar.

X memberitahu pengadilan negara bagian di California lewat dokumen pada hari Rabu bahwa mereka mencabut gugatannya dengan prejudice, yang artinya gugatan ini tidak bisa diajukan lagi.

Dokumen itu tidak kasih detail tentang alasan pencabutan kasus ini, yang diajukan pada tahun 2023. Musk ganti nama Twitter jadi X setelah dia beli perusahaan itu di tahun 2022. X dan pengacaranya tidak langsung kasih tanggapan atas permintaan komentar.

Sebuah juru bicara Wachtell dalam pernyataan bilang bahwa firma mereka “senang bahwa X telah mencabut gugatannya yang tidak berdasar dengan prejudice. Tidak ada kesepakatan.”

Sebelumnya, seorang hakim putuskan bahwa perselisihan ini harus ditangani dalam arbitrase tertutup. X dan Wachtell seharusnya kasih pembaruan ke pengadilan dalam sidang pada awal Desember.

Gugatan di San Francisco Superior Court menyebutkan bahwa Wachtell, yang mewakili Twitter dalam pertarungan akuisisi, menerima “bonus pembayaran yang tidak pantas dan melanggar kewajiban fidusiarnya ke klien.”

Musk bilang dalam gugatannya bahwa para eksekutif Twitter menjelang penutupan penjualan perusahaan “membuat tagihan membengkak” dengan “menentukan puluhann juta dollar sebagai fee ‘sukses’ atau ‘proyek’ untuk firma-firma hukum.”

Wachtell, yang terkenal dengan kerja sama di Wall Street, membantah telah melakukan kesalahan. Di pengadilan, firma itu membalas bahwa dewan Twitter “tentukan dan setujui” fee tersebut, yang memaksa Musk untuk tepati perjanjian mergernya dan memastikan “nilai miliaran untuk pemegang saham Twitter.”

MEMBACA  Advent mendekati kesepakatan untuk membeli pemroses pembayaran Kanada Nuvei, kata sumber Oleh Reuters

Dalam dokumen pengadilan, Wachtell bilang tentang kerja samanya dengan Twitter bahwa “setelah tiga setengah bulan litigasi non-stop, Wachtell Lipton capai kesuksesan penuh.”

(Pelaporan oleh Mike Scarcella. Penyuntingan oleh David Bario dan David Gregorio)