Warga AS di Atas 60 Tahun Jadi Sasaran Empuk Penipuan Pencuri Identitas — Cara Melindungi Diri dari 6 Jenis Penipuan Umum Ini

Apakah kamu tiba-tiba ditelepon sama IRS dan diancam akan ditindak hukum? Itu bukan pihak pajak — kemungkinan besar itu adalah penipuan palsu. Ini adalah jenis penipuan yang semakin sering terjadi.

Menurut Federal Trade Commission (FTC), “Penipuan palsu adalah ketika seorang penipu berbohong dan berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu kamu agar memberikan uang, akses ke akun keuangan, atau informasi pribadi kamu.”

Penipuan ini juga semakin canggih, karena pelaku kejahatan menemukan cara untuk meyakinkan calon korbannya bahwa mereka benar-benar dari instansi pemerintah atau lembaga yang mereka klaim wakili.

Jadi, seperti apa sih penipuan ini dan bagaimana kamu bisa lindungi diri sendiri?

Berikut adalah enam jenis penipuan palsu yang paling umum:

Penipuan palsu pemerintah: Kecuali mereka membalas telepon atau email kamu, instansi pemerintah yang sah biasanya menghubungi kamu lewat surat sebelum menelepon — jadi anggap kontak tak terduga lewat telepon, SMS, atau email sebagai hal yang mencurigakan. Penipuan ini sering melibatkan penipu yang berpura-pura dari IRS, bilang kamu punya utang pajak dan mengancam tindakan hukum, atau orang dari Administrasi Jaminan Sosial yang menawarkan untuk menambah tunjangan kamu.

Penipuan tunjangan pengangguran: Penipu kadang-kadang menggunakan informasi pribadi kamu untuk mengajukan tunjangan pengangguran atas nama kamu.

Penipuan kakek-nenek: Penipu menghubungi orang lanjut usia dan pura-pura jadi cucunya atau saudara muda lain yang butuh bantuan keuangan darurat. Mereka pakai informasi pribadi yang dikumpulkan dari media sosial atau dibeli dari penjahat cyber lain. Penipu ini bisa sangat canggih, memalsukan nomor telepon si cucu dan pakai AI untuk memalsukan suara mereka.

Penipuan amal: Penipu ini pura-pura dari lembaga amal dan coba meyakinkan kamu untuk menyumbang. Mereka sering minta kamu bayar pakai uang tunai, kartu hadiah, atau transfer wire, bukan metode yang lebih aman seperti kartu kredit atau cek.

MEMBACA  Polda Sulsel Ungkap Penipuan Kredit Palsu di Bank Pelat Merah, Kerugian Negara Rp55 Miliar

Penipuan dukungan teknis: Seorang penipu yang berpura-pura sebagai profesional IT membuat kamu percaya ada masalah keamanan dengan komputer kamu. Kamu mungkin bahkan menemukan nomor “dukungan” mereka secara online dari situs web palsu. Mereka mungkin coba membujuk kamu untuk memberikan mereka kontrol perangkat kamu dari jarak jauh, yang bisa berakibat mereka mencuri informasi pribadi kamu.

Penipuan bank atau bisnis: Dalam kasus ini, kamu dapat telepon dari seseorang yang berpura-pura sebagai karyawan bank yang mengingatkan kamu tentang masalah mendesak dengan akun kamu. Penipu ini lalu coba mengambil informasi perbankan kamu, seperti kata sandi dan PIN, yang kemudian mereka pakai untuk mengakses akun kamu.

Siapa saja bisa jadi korban penipuan, tapi orang lanjut usia mungkin lebih rentan.

Pada tahun 2024, warga Amerika usia 60 tahun ke atas melaporkan jumlah insiden tertinggi (147.127) dan total kerugian tertinggi ($4,8 miliar) akibat penipuan internet, menurut Laporan Kejahatan Internet FBI 2024.

Itu hampir dua kali lipat kerugian yang dialami kelompok usia berikutnya (50 hingga 59 tahun) dan lebih dari dua kali lipat jumlah insiden yang dilaporkan oleh kelompok usia 20 hingga 29 tahun.

Perlu dicatat, statistik ini terkait dengan kejahatan internet, yang mencakup lebih dari sekadar penipuan palsu.

FTC menyarankan agar kamu “curiga terhadap telepon apa pun dari instansi pemerintah yang meminta uang atau informasi.” Kamu tidak bisa lagi percaya begitu saja pada nomor telepon yang muncul karena bisa dipalsukan.

Tanda peringatan mudah bahwa kamu sedang bicara dengan penipu? Mereka mau kamu bayar lewat kartu hadiah, transfer wire, atau cryptocurrency.

Sementara penipu sering menciptakan rasa urgensi untuk menekan kamu menyerahkan uang hasil jerih payah, lebih baik tutup telepon atau abaikan email mencurigakan lalu hubungi orang, instansi, atau perusahaan yang menghubungi kamu dengan mencari nomor telepon yang tersedia untuk publik — jangan pakai nomor yang mereka berikan.

MEMBACA  Nike didakwa atas penutupan bisnis kripto

Jika kamu sudah ditipu, segera laporkan ke kepolisian setempat dan FTC. Jika kamu korban kejahatan internet, kamu juga bisa hubungi Internet Crime Complaint Center milik FBI.

Jika kamu mengalami kerugian, FTC menyarankan untuk menghubungi bank, perusahaan kartu kredit, perusahaan kartu hadiah, atau perusahaan transfer wire kamu.

Jika kamu pikir penipu mungkin punya akses jarak jauh ke komputer kamu, jalankan pemindaian dengan software keamanan komputer kamu (perbarui jika perlu), yang mungkin bisa membantu mengidentifikasi masalah.

Semua kata sandi yang sudah kamu bagikan atau yang kamu pikir mungkin bocor harus segera diganti. Disarankan untuk punya kata sandi unik untuk setiap akun.

Jika kamu sudah memberikan akses informasi pribadi lain ke penipu, seperti nomor Jaminan Sosial, kamu bisa jadi korban pencurian identitas. Kunjungi IdentityTheft.gov untuk tahu langkah selanjutnya.

Dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan, para penipu palsu menjadi jauh lebih baik dalam memalsukan orang lain. Pertahanan kamu dimulai dengan mendidik diri sendiri dan menjaga tingkat kewaspadaan yang sehat setiap kali dihubungi secara tak terduga.

Bergabunglah dengan 200.000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik Moneywise serta wawancara eksklusif pertama — wawasan jelas yang dikurasi dan dikirim setiap minggu. Berlangganan sekarang.

Artikel ini hanya menyediakan informasi dan tidak boleh diartikan sebagai nasihat. Informasi diberikan tanpa jaminan apa pun.