Volatilitas Tarif Dorong Investor Beralih ke Reksa Dana yang Dikelola Secara Aktif

Oleh Patturaja Murugaboopathy

(Reuters) – Investor global beralih ke reksa dana saham aktif tahun ini karena volatilitas pasar meningkat akibat kekhawatiran atas tarif AS dan rally pasar saham melebar ke luar saham teknologi besar.

Menurut data LSEG Lipper, reksa dana aktif dapat aliran dana rekord $127 miliar di paruh pertama 2025, naik 57% dari tahun lalu, sementara reksa dana pasif turun 8%.

Strategi pasif lebih dominan tahun-tahun ini karena biaya lebih rendah dan performa lebih konsisten.

Tapi tahun ini, tindakan tarif Presiden AS Donald Trump dan ketegangan geopolitik mengguncang pasar, membuat harga saham lebih beragam.

Analis bilang situasi ini memberi peluang bagi manajer aktif, terutama yg fokus ke perusahaan dengan kekuatan harga kuat, pendapatan beragam, dan rantai pasok tangguh.

Survei Natixis Investment Managers temukan 71% strategis prediksi volatilitas lanjutan di pasar saham, dan 68% di obligasi. Tapi banyak yg ingin manfaatkan volatilitas, dengan 71% incar peluang di saham dan 74% di pendapatan tetap.

“Hanya pegang indeks mungkin tidak beri diversifikasi atau proteksi turun yg investor harapkan,” kata Joseph Shaposhnik dari Rainwater Equity.

“Manajer aktif yg disiplin dalam valuasi dan alokasi modal bisa hindari bagian pasar yg penuh atau terlalu mahal, sehingga performa lebih baik tahun ini.”

Menurut data LSEG, sektor keuangan, telekomunikasi, dan pertambangan unggul di pasar global dengan kenaikan 10% atau lebih, sementara sektor teknologi yg sebelumnya dominan hanya naik 8,6%.

Chad Harmer dari Harmer Wealth Management bilang 10 saham terbesar S&P 500 kini hampir 35% kapitalisasi pasar indeks, level yg biasanya diikuti underperform.

“Ketika kepemimpinan menyempit, investor indeks tanggung risiko saham tunggal lebih besar. Manajer aktif bisa hindari konsentrasi itu atau masuk ke area yg terlewat,” katanya.

MEMBACA  "Seth Meyers Gembira Menanggapi Rekaman Trump Tertidur Saat Bekerja" Seth Meyers tak bisa menahan tawa melihat aksi Trump yang mengantuk di tengah tugas.

(Pelaporan oleh Patturaja Murugaboopathy, Penyuntingan oleh Vidya Ranganathan dan Joe Bavier)