Universitas Ohio State bakal mewajibkan semua mahasiswa S1 untuk belajar AI mulai tahun 2025. Inisiatif baru bernama “AI Fluency” ini termasuk workshop praktik dan kursus khusus, tujuannya biar mahasiswa bisa pake AI dengan bertanggung jawab di bidang mereka.
Ohio State University mewajibkan semua mahasiswa untuk belajar cara pake AI. Inisiatif “AI Fluency” ini, diumumkan minggu lalu, bertujuan memastikan lulusan siap pakai alat-alat AI di pekerjaan mereka.
“Dengan AI Fluency, mahasiswa Ohio State akan jadi ‘bilingual’—fasih di bidang studi mereka dan juga aplikasi AI di bidang itu,” kata Ravi V. Bellamkonda, wakil presiden universitas. “Kami akan siapkan mahasiswa untuk memanfaatkan AI dan memimpin di bidang mereka.”
Mulai musim gugur 2025, pengalaman praktik pake AI akan jadi syarat utama untuk semua mahasiswa S1, apapun jurusannya.
Mahasiswa bakal dikenalin sama AI generatif di minggu-minggu awal kuliah, sementara pelatihan lebih lanjut akan masuk ke program First Year Success Series. Workshop ini tujuannya biar mahasiswa cepat kenal aplikasi AI di dunia nyata, dan ada banyak workshop lain sepanjang tahun.
“Fakultas Ohio State sudah lama jadi pelopor dalam eksplorasi potensi AI,” kata Peter Mohler, wakil presiden penelitian universitas. “Kami memimpin pendekatan multidisiplin untuk manfaatkan AI, membentuk masa depan belajar dan penemuan.”
Kampus mulai ubah pandangan soal AI
Banyak kampus mulai mengubah pendekatan mereka terhadap AI tahun lalu, beberapa bahkan mulai masukkan teknologi ini ke kelas. Kampus jadi tempat munculnya ketegangan soal AI, terutama antara mahasiswa dan dosen.
Mahasiswa termasuk yang pertama pakai AI setelah sadar tools kayak ChatGPT bisa bikin esai berkualitas dalam hitungan detik. Ini bikin banyak mahasiswa nyontek pake AI, tapi juga menyebabkan beberapa tuduhan palsu dari dosen.
Kebanyakan kampus di AS mencoba tentukan batas “penggunaan wajar” AI untuk mahasiswa dan dosen, tapi aturannya sering ketinggalan sama perkembangan teknologi. Inisiatif Ohio State lebih maju dari kampus lain dan berargumen bahwa mahasiswa perlu belajar AI sebelum kerja.
Pekerjaan entry-level, yang biasanya diisi lulusan baru, paling rentan digantikan AI. Beberapa orang bilang pekerjaan ini udah mulai hilang.
Presiden universitas, Walter “Ted” Carter Jr, bilang: “Ohio State punya kesempatan dan tanggung jawab untuk siapkan mahasiswa bukan cuma bisa ikut, tapi memimpin di dunia kerja masa depan.”
“AI mengubah cara kita hidup, kerja, mengajar, dan belajar. Dalam waktu dekat, semua pekerjaan di semua industri akan [terpengaruh] oleh AI,” tambahnya.
Cerita ini pertama muncul di Fortune.com