Presiden Donald Trump bilang di hari Jumat bahwa perusahaan chip Amerika, Intel, telah setuju untuk memberikan 10% saham ke pemerintah AS, yang harganya kira-kira $10 miliar.
“Mereka punya manajemen yang buruk selama beberapa tahun dan mereka tersesat. Saya bilang ‘saya pikir kamu harus bayar kami 10% dari perusahan kamu,’ dan mereka bilang ‘iya.’ Itu sekitar $10 miliar. Saya tidak paham, ini datang ke Amerika Serikat,” katanya dalam konferensi pers dengan wartawan di Oval Office.
Intel sebelumnya dapat sekitar $11 miliar dalam bentuk grant untuk membangun pabrik di AS di bawah UU CHIPS dan Sains yang disetujui Kongres saat pemerintahan Biden.
Di bawah perjanjian baru dengan Trump, pemerintah akan ambil saham sebagai balasan untuk uang grant yang diberikan ke Intel lewat UU CHIPS, menurut laporan New York Times. Pemerintah tidak akan ikut campur dalam pemerintahan perusahaan atau minta kursi di dewan direksi, kata Times.
Saham Intel naik 5,5%.
Juru bicara Intel tidak mau berkomentar ke Fortune. Gedung Putih tidak langsung menanggapi permintaan komentar dari Fortune.
Menteri Perdagangan Howard Lutnick sebelumnya sudah jelaskan rencana untuk pemerintah AS terima saham sebagai ganti dari grant tunai UU CHIPS yang diterima Intel.
“Kita harus dapat saham untuk uang kita, jadi kita akan berikan uang yang sudah dijanjikan di bawah pemerintahan Biden,” kata Lutnick ke CNBC awal minggu ini.
Trump klaim perjanjian ini terjadi setelah percakapan dengan CEO Intel Lip-Bu Tan, yang sebelumnya dia minta untuk mundur lewat pos di situs media sosialnya Truth Social.
Trump bilang di Jumat dia minta Tan dipecat karena surat dari Senator Tom Cotton (R-Ark.) yang dikirim ke ketua Intel, yang menyatakan kekhawatiran tentang hubungan Tan dengan perusahaan-perusahaan Cina. Setelah pos Trump, Tan pergi ke Washington untuk temu dengan Trump minggu lalu.
“Dia masuk ingin keep pekerjaannya dan dia akhirnya kasih kita $10 miliar untuk rakyat Amerika,” kata Trump di Jumat.
Perjanjian Intel ini terjadi saat pemerintahan Trump baru-baru ini menunjukkan kemauan untuk ambil peran lebih intervensi dengan perusahaan-perusahaan AS. Sebagai syarat penggabungan antara Nippon Steel dan U.S. Steel, pemerintahan minta untuk nama satu anggota dewan di entitas gabungan dan dapat “golden share” yang kasih hak veto atas keputusan perusahaan.
AS juga baru-baru ini capai perjanjian bagi hasil dengan pembuat chip Nvidia dan AMD, yang kasih pemerintah 15% dari penjualan yang dihasilkan lewat penjualan chip AI di Cina sebagai bagian dari syarat untuk kasih izin ekspor ke perusahaan-perusahaan itu. Menteri Keuangan Scott Bessent bilang minggu lalu perjanjian serupa bisa diperluas ke industri lain.
Beberapa Republikan, termasuk Senator Rand Paul (R-Ky.), telah kritik rencana Trump untuk pemerintah AS ambil saham di Intel.
“Jika sosialisme adalah pemerintah yang memiliki alat produksi, apakah pemerintah memiliki bagian dari Intel bukanlah langkah ke arah sosialisme? Ide yang buruk,” tulis Paul di Rabu dalam pos di X.
Tapi, Trump tidak mundur karena kritik itu dan catat di Jumat bahwa pemerintah akan lanjutkan jalan intervensinya selama perjanjian tidak rugikan militer atau keamanan AS.
“Kami melakukan banyak kesepakatan seperti itu. Saya akan melakukan lebih banyak lagi,” katanya.
Memperkenalkan Fortune Global 500 2025, peringkat definitif untuk perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Jelajahi daftar tahun ini.