Trump Sebut AS Bisa Kirim Surat Penetapan Tarif Alih-alih Perpanjang Batas Waktu

AS masih terlibat dalam perundingan dagang selama jeda sementara soal tarif “timbal balik” yang agresif, tapi Presiden Donald Trump bilang dia bisa kirim surat ke negara-negara yang menentukan tarif yang akan mereka hadapi.

Dalam wawancara di Fox News’ Sunday Morning Futures dengan Maria Bartiromo, dia ditanya tentang jeda 90 hari yang dia tetapkan untuk tarif “Hari Kemerdekaan” yang diumumkan April lalu. Jeda itu akan berakhir 9 Juli.

“Aku lebih suka kirim surat, surat yang sangat adil, bilang ‘Selamat, kami akan izinkan kalian berdagang di AS. Kalian akan bayar tarif 25% atau 20% atau 40% atau 50%,'” jawab Trump. “Aku lebih milih itu.”

Ketika ditanya apakah jeda tidak akan diperpanjang, dia bilang, “Aku rasa tidak perlu karena—aku bisa—itu bukan masalah besar.”

Trump jelaskan lagi pendiriannya tentang tenggat waktu 9 Juli, katanya “Aku akan kirim surat. Itu akhir dari perjanjian dagang.”

Dia lalu sebut Jepang sebagai contoh surat: “Aku bisa kirim ke Jepang. ‘Tuan Jepang yang terhormat, begini ceritanya: kalian akan bayar tarif 25% untuk mobil kalian.'”

Surat-surat itu akan jelaskan tarif dengan menyebut defisit dagang dengan tiap negara dan bagaimana mereka memperlakukan AS, tambah Trump, tunjukkan bahwa perundingan mungkin tidak perlu dalam beberapa kasus.

“Beberapa negara, kami tidak peduli. Kami akan, kalian tahu, kirim angka tinggi,” dia prediksi. “Tapi kami akan mulai kirim surat dalam waktu dekat. Tidak, kami tidak perlu bertemu. Kami paham. Kami punya semua angka.”

Ini terjadi setelah pemerintah sebelumnya tunjukkan fleksibilitas soal tenggat 9 Juli. Jumat lalu, Menteri Keuangan Scott Bessent bilang ke Fox Business bahwa sekitar selusin kesepakatan dengan mitra dagang utama bisa selesai sebelum Hari Buruh.

MEMBACA  Pakistan Membutuhkan Dukungan dalam Memerangi Terorisme. Seorang Trump yang Bahagia Bisa Membantu.

Sementara itu, Trump sebelumnya janji akan kirim surat tarif serupa bulan Mei dan awal bulan ini, meski perundingan terus berjalan. Pejabat Gedung Putih sudah bilang berminggu-minggu bahwa kesepakatan dagang besar akan segera terjadi.

Tapi komentar terbarunya mungkin tunjukkan sikap lebih keras atau kurang sabar. Jumat lalu, Trump bilang dia hentikan semua pembicaraan dagang dengan Kanada segera, karena rencana mereka kenakan pajak layanan digital pada raksasa teknologi AS.

Pernyataannya sempat redupkan semangat pasar saham yang sedang naik, tapi rally kemudian lanjut lagi, bawa S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi baru.