Trump Raih Kesepakatan Dagang Besar Lagi Setelah Amankan Janji Investasi Besar, tapi China Akan Kurang Bersedia Menyerah, Kata Analis

Sekarang, setelah kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dan Jepang sudah disetujui, Amerika Serikat (AS) fokus ke China saat dua ekonomi terbesar dunia bersiap untuk negosiasi penting.

Perundingan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng akan dimulai hari Senin di Stockholm.

Ini terjadi saat gencatan senjata dagang antara dua pihak akan berakhir tanggal 12 Agustus, tapi kabarnya mereka akan perpanjang batas waktu 90 hari.

Kesepakatan AS dengan Jepang dan UE bisa jadi contoh buat China. UE akan investasi $600 miliar di AS, beli produk energi senilai $750 miliar, dan beli “banyak sekali” senjata, kata Trump.

Ini terjadi seminggu setelah kesepakatan sama Jepang, yang janji invest $550 miliar di sektor industri AS. UE dan Jepang juga akan kena tarif 15% untuk ekspor ke AS.

Bessent bilang janji $550 miliar itu alasan utama tarif cuma 15%, bukan 25% seperti ancaman Trump sebelumnya. “Mereka dapet tarif 15% karena kasih mekanisme pendanaan inovatif,” katanya ke Bloomberg TV.

Trump juga bilang UE harus “membayar” untuk turunin tarif dari 30%, merujuk ke kesepakatan Jepang. Tapi negosiasi dengan Beijing mungkin lebih susah.

“Saat Jepang menyerah dan buat kesepakatan, UE gak punya pilihan,” kata Jamie Cox dari Harris Financial Group. “China mungkin gak akan semudah itu menyerah.”

Tanpa kesepakatan AS-China, tarif bisa naik tinggi banget sampai perdagangan terputus. April lalu, Trump naikin tarif buat China jadi 145%, dan China balas dengan tarif 125%.

AS juga udah buat kesepakatan dengan Filipina dan Indonesia (tarif 19%) serta Vietnam (20%). Trump mau cegah pengiriman barang China lewat negara-negara itu.

MEMBACA  Setelah Kritik terhadap Pemerintah, Jerome Polin Kebanjiran DM Peringatan

Janji investasi ke AS muncul saat tarif Trump ditantang di pengadilan. Akan ada sidang buat tentukan apakah presiden punya hak naikin tarif semaunya.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pastiin pembelian energi $750 miliar akan dilakukan dalam 3 tahun ke depan, masih di masa jabatan Trump.

Tapi tarif AS bisa dibatalkan sebelum uang dikeluarkan, dan Wall Street ragu Jepang akan penuhi janji investasi yang tidak mengikat.

Analis Piper Sandler bilang tarif Trump ilegal dan janji Jepang $550 miliar tidak jelas detailnya.

“Mitra dagang dan perusahaan multinasional tahu tarif Trump tidak kuat di hukum,” tulis mereka. “Jadi, kami sulit percaya mereka akan investasi besar-besaran di AS cuma karena tarif yang mungkin gak bertahan lama.”