Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan mengizinkan Nvidia untuk menjual jenis chip komputer canggih yang digunakan untuk pengembangan kecerdasan buatan kepada "pelanggan yang disetujui" di Cina.
Ada kekhawatiran tentang mengizinkan penjualan chip canggih ke Cina karena bisa membantu negara itu bersaing melawan AS dalam mengembangkan kemampuan AI. Tapi, ada juga keinginan untuk mengembangkan ekosistem AI dengan perusahaan Amerika seperti Nvidia.
Chip itu, yang dikenal sebagai H200, bukan produk Nvidia yang paling mutakhir. Chip yang lebih canggih, disebut Blackwell dan Rubin yang akan datang, tidak termasuk dalam persetujuan Trump.
Trump berkata di media sosial bahwa ia telah memberi tahu pemimpin Cina Xi Jinping tentang keputusannya dan "Presiden Xi merespons dengan positif!"
"Kebijakan ini akan mendukung Pekerjaan Amerika, memperkuat Manufaktur AS, dan menguntungkan Pembayar Pajak Amerika," kata Trump dalam postingannya.
Nvidia mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka menyambut keputusan Trump. Pilihan ini akan mendukung manufaktur dalam negeri dan dengan mengizinkan Departemen Perdagangan memeriksa pelanggan komersial, akan "mencapai keseimbangan yang bijak" untuk prioritas ekonomi dan keamanan nasional.
Trump mengatakan Departemen Perdagangan sedang "menyelesaikan detilnya" untuk pembuat chip lain seperti AMD dan Intel agar bisa menjual teknologi mereka ke luar negeri.
Persetujuan izin untuk menjual chip Nvidia H200 mencerminkan kekuatan dan hubungan dekat yang dinikmati pendiri dan CEO perusahaan, Jensen Huang, dengan presiden. Tapi ada kekhawatiran bahwa Cina akan menemukan cara menggunakan chip-chip itu untuk mengembangkan produk AI mereka sendiri, yang bisa menimbulkan risiko keamanan nasional bagi AS. Ini adalah perhatian utama pemerintahan Biden yang berusaha membatasi ekspor.
Nvidia memiliki kapitalisasi pasar sebesar $4,5 triliun dan pengumuman Trump tampaknya mendorong harga sahamnya sedikit lebih tinggi dalam perdagangan setelah jam pasar.