Ayahku mengajari aku banyak hal keren, seperti cara naik sepeda warna ungu dan cara bermimpi besar.
Dia bilang, “Kamu harus bermimpi untuk mencapainya.” Dan dia mendorongku untuk “mencari ‘aku bisa’ bukan ‘aku tidak bisa.’”
Nasihatnya masih membimbingku.
Sebagai kolumnis keuangan dan penulis, sekarang aku punya nasihat sendiri untuk lulusan tahun ini yang akan memasuki dunia nyata dan pasar kerja.
Cari peluang seluas mungkin. Persaingan untuk pekerjaan tingkat pemula semakin ketat, menurut platform kerja online Handshake. Jumlah lamaran per pekerjaan naik 30%. Lebih dari setengah lulusan tahun ini pesimis memulai karir di ekonomi sekarang.
Jangan terganggu oleh kebisingan. Fokus pada apa yang bisa kamu tawarkan. Cari pekerjaan yang bisa meningkatkan skill dan jaringan profesionalmu, serta memuaskan rasa penasaranmu.
Jadilah pemimpi. Perusahaan atau organisasi apa yang bekerja sesuai dengan nilai-nilaimu? Pekerjaan seperti apa yang menarik bagimu?
Pikirkan hobi atau olahraga yang kamu suka. Aktivitas ini menunjukkan hal-hal yang membuatmu bersemangat. Mereka juga bisa menunjukkan skill yang bisa berguna di pekerjaanmu. Apa yang bisa kamu pelajari dari kecintaanmu pada catur atau tenis?
Misalnya, jika berlayar adalah passionmu. Berlayar butuh pengambilan keputusan cepat dan pemecahan masalah, terutama saat cuaca berubah. Itu petunjuk tentang apa yang menarik bagimu dan bisa membantu mencari pekerjaan yang sesuai.
Bangun jaringanmu. Biasakan tetap terhubung dengan teman sekelas atau rekan kerja dari magang atau pekerjaan musim panas. Cukup kirim pesan singkat, telepon, atau ngopi bareng jika tinggal di kota yang sama. Kamu tidak tahu kapan bisa saling membantu.
Investasikan dirimu. Sisihkan waktu dan uang untuk dapat sertifikasi atau skill baru. Jika ada proyek kerja yang menarik, tawarkan diri untuk terlibat. Ikut pelatihan kerja atau konferensi industri. Cari mentor yang bisa membimbing karirmu.
Buat pernyataan misimu. “Lebih mudah mencintai pekerjaan jika kamu bekerja untuk sesuatu yang lebih dari sekadar gaji,” kata Beverly Jones, pelatih karir dan penulis. “Bahkan pekerjaan membosankan bisa terasa bermakna jika ada alasan kuat melakukannya.”
Pernyataan misimu bisa berubah seiring waktu, tapi tujuannya adalah sebagai panduan untuk mengambil keputusan kerja. Misiku: Menginspirasi orang untuk menemukan kebahagiaan di pekerjaan dan menciptakan keamanan finansial.
Pernyataanmu harus kurang dari 25 kata. Gunakan kata-kata aktif seperti “mendorong,” “menginspirasi,” atau “memimpin.”
Berikan kontribusi. Keluar dari pikiranmu dan lihat dunia. Membantu orang lain selalu bikin perasaan lebih baik, apalagi jika sedang cemas cari kerja. Relawan juga bisa membuka peluang jaringan dan menambah skill.
Kendalikan keuanganmu. Langkah pertama adalah buat anggaran yang seimbang antara gaji setelah pajak dan pengeluaran seperti sewa, listrik, makanan, transportasi, dan cicilan. Dengan begitu, kamu tahu berapa sisa uang untuk kebutuhan lain.
Lacak pengeluaranmu. (Jangan mengeluh.) Ini membantumu melihat kemana uangmu pergi dan di mana bisa berhemat. Coba alat budgeting untuk melacak pengeluaran.
My Money adalah alat keuangan gratis dari Yahoo Finance. Ini memberikan gambaran kondisi keuanganmu, dari skor kredit hingga arus kas bulanan.
Menabung untuk pensiun. Meski sekarang mungkin bukan prioritas, pikirkan ini sebagai cara menabung untuk hidupmu, bukan hanya pensiun.
Manfaatkan program 401(k) atau sejenisnya dari perusahaan. Semakin awal menabung, semakin besar uangmu bertumbuh. Minimal, sisihkan cukup untuk dapat dana matching dari perusahaan.
Saat pindah kerja, jangan ambil uangnya. Biarkan di program lama, pindahkan ke program baru, atau ke akun IRA. Jangan sampai hilang.
Menabung dan investasi di luar pensiun. Cara terbaik untuk termotivasi menabung adalah bayangkan apa yang kamu inginkan—rumah, mobil, atau liburan.
Tempel gambar impianmu di dinding atau buat vision board di komputer. Pengingat visual ini membantumu fokus pada tujuan menabung. Menunda kesenangan bukan hal yang mudah bagi kebanyakan orang.
Buat dana darurat. Biasanya disarankan menyisihkan biaya hidup 6 bulan. Tapi kalau bisa sampai 1 tahun, lebih baik. Simpan di reksa dana pasar uang atau tabungan ber bunga tinggi.
Jelajahi dunia. Aku serius menyarankan masukkan biaya perjalanan dalam anggaran. Saat lulus kuliah, aku jalan-jalan sebulan ke Eropa.
Aku pakai uang tabungan dari kerja musim panas dan hadiah kelulusan untuk beli tiket pesawat dan tiket kereta Eropa.
Rencananya sederhana. Aku tidur di kereta dan hostel, juga di rumah teman keluarga dari Dublin ke Paris, Venesia, Köln, dan London. Makan banyak keju dan roti.
Aku naik ke puncak Menara Eiffel dan bernyanyi bersama traveler lain di tangga Sacré-Cœur saat matahari terbenam. Aku berdiri hening di antara ribuan salib di Pemakaman Amerika Normandy. Duduk di tepi Cliffs of Moher sambil mendengar deburan ombak Atlantik.
Perjalanan itu mengubah diriku yang berusia 21 tahun. Memberiku kepercayaan diri dan rasa kagum pada dunia serta kebaikan orang asing. Menanamkan cinta untuk menjelajah keluar zona nyaman.
Perjalananmu tak harus ke banyak negara. Liburan akhir pekan ke tempat baru dekat rumah juga bisa memberi pelajaran baru tentang dirimu dan membuatmu lebih terbuka.
Hasilnya: tak ternilai harganya.
Kerry Hannon adalah Kolumnis Senior di Yahoo Finance. Dia ahli strategi karir dan pensiun serta penulis 14 buku, termasuk “Retirement Bites: A Gen X Guide to Securing Your Financial Future” dan “In Control at 50+: How to Succeed in the New World of Work”.