Tesla bisa mendapatkan tugas khusus sebagai bagian dari tarif EV China yang lebih tinggi dari UE

Elon Musk, Chief Executive Officer of SpaceX and Tesla and owner of X berbicara selama Konferensi Global Milken 2024 di Sesesi Konferensi The Beverly Hilton di Beverly Hills, California, AS, 6 Mei 2024.

David Swanson | Reuters

Tesla bisa terkena tarif khusus pada mobil-mobilnya yang diproduksi di China dan diimpor ke Eropa sebagai bagian dari keputusan Uni Eropa untuk menaikkan tarif pada kendaraan listrik China.

Pada hari Rabu, Komisi Eropa, lembaga eksekutif UE, memberlakukan tarif lebih tinggi pada produsen EV China hingga 38%. Tarif sementara ini akan berlaku mulai 4 Juli jika UE tidak mencapai solusi dengan otoritas China. Empat bulan setelah ini, tindakan \”definitif\” akan dilakukan.

Pada tahap ini, Tesla \”mungkin akan menerima tarif yang dihitung secara individu,\” kata Komisi.

Valdis Dombrovskis, komisioner perdagangan UE, mengatakan kepada CNBC pada hari Rabu bahwa Tesla sedang mempertimbangkan tarif yang lebih rendah, yang sedang diteliti oleh komisi.

\”Kita juga dapat melihat lebih dalam pada situasi khusus Tesla dan subsidi yang telah diterima Tesla di China, dan hal tersebut mungkin memang membawa tingkat tarif penyeimbang yang berbeda,\” katanya.

Shanghai, China adalah rumah bagi salah satu Gigafactory terbesar Tesla. Pada tahun 2023, Tesla mengirimkan 947.000 kendaraan dari pabrik Shanghai dengan 600.000 di antaranya dikirim ke pasar China dan sisanya diekspor, menurut media negara China.

Langkah-langkah Eropa mengikuti AS di mana administrasi Presiden Joe Biden bulan lalu memberlakukan tarif 100% pada mobil listrik China.

CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini mengomentari tarif AS tersebut.

\”Baik Tesla maupun saya tidak meminta tarif ini,\” kata Musk pada bulan Mei.

\”Tesla bersaing cukup baik di pasar China tanpa tarif dan tanpa dukungan yang berbeda-beda,\” tambah Musk. \”Saya mendukung tanpa tarif.\”

MEMBACA  Gunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan untuk membekali Ukraina, kata Ursula von der Leyen