Tantangan Tegas Morgan Stanley kepada CEO GM Mary Barra: “Bagaimana GM Berharap Untung dari EV Sementara Pemain Seperti Tesla Tampaknya Tidak Bisa?”

General Motors dan pesaingnya di industri otomotif perlu strategi berani untuk masa depan agar investor percaya lagi pada prospek pertumbuhan mereka. Bank investasi Piper Sandler memperingatkan hal ini pada Selasa. Kalau tidak, langkah-langkah kecil seperti pengurangan biaya dan perubahan inventaris hanya seperti "mengatur ulang kursi di Titanic" dan tidak memberikan dampak besar.

Saham GM turun 8% setelah laba bersih kuartal kedua turun seperenam, sebagian karena dampak tarif Trump senilai $1,1 miliar. Stellantis, pemilik Jeep dan Ram, juga melaporkan kerugian €2,3 miliar setelah sebelumnya untung €5,6 miliar.

Tarif impor masih jadi masalah besar bagi GM di Amerika Utara. Piper Sandler memperingatkan bahwa laba per saham GM tahun ini mungkin mendekati $8,25, bukan $10 seperti perkiraan.

"Masalah ini bukan yang utama. Yang lebih mengkhawatirkan adalah fokus mereka hanya pada isu-isu sementara," tulis bank itu dalam laporannya.

GM hanya layak dihargai 5x laba tahun depan

Contoh masalah yang disebutkan termasuk pengeluaran insentif, tingkat inventaris, dan dampak tarif. GM mengimpor Chevrolet Equinox dan Cadillac Optiq EV dari Meksiko, yang permintaannya melonjak di Q2 karena pedagang menimbun sebelum tarif 25% berlaku.

"Jika GM dan produsen mobil tradisional lain ingin bangkit, mereka butuh perubahan strategi besar, bukan taktik pintar," kata Piper Sandler.

Tanpa perubahan, bank ini tetap menilai saham GM di $48, atau 5x laba tahun depan.

Saham GM pertama kali IPO di bursa New York pada 2010 dengan harga $33, tapi sejak itu hanya memberikan return tahunan 2,6%, jauh di bawah S&P 500 (11,8%).

"Bagaimana GM bisa untung dari EV kalau Tesla saja sulit?"

Piper Sandler menilai Tesla (bernilai $1 triliun+) layak dihargai 140x laba 2026 karena fokusnya pada AI dan robotika. Tesla bahkan sedang mencoba layanan robotaxi di Austin.

MEMBACA  Apple Vision Pro: Saksikan 3 pengemudi Tesla ini menggunakannya di alam liar

Di konferensi GM, analis Morgan Stanley, Adam Jonas, menanyakan mengapa GM yakin bisa untung dari EV sementara Tesla kesulitan.

"Elon Musk justru mengurangi modal di bisnis mobil dan beralih ke AI dan robotaxi," kata Jonas. "Lalu bagaimana GM bisa sukses?"

CEO GM Mary Barra menjawab bahwa mereka sedang menjajaki kerja sama di bidang otomatisasi, tapi fokus utama mereka adalah meningkatkan efisiensi pabrik.

"Kami fokus pada optimalisasi manufaktur," kata Barra.

GM belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar dari Fortune.