Studi Kasus “Penghapusan Terkendali” terhadap Karyawan Berkinerja Rendah: Strategi Halus Manajer Membersihkan Tim dari Pekerja “Toksik”

Seorang manager punya dua karyawan yang bermasalah dan tidak kerja bagus. Daripada ikuti aturan resmi, dia cari cara lain. Caranya, dia kasih mereka proyek kolaborasi yang pasti bakal gagal, biar mereka keluar sendiri. Banyak orang di internet setuju dengan trik berani ini.

Di postingan Reddit r/confession yang dapat 14.000 upvote, manager itu cerita situasinya. Dia sebut dua karyawan itu “toxic,” yang suka mengeluh tentang satu sama lain terus walaupun sebenarnya mereka mirip. Mereka juga merugikan tim yang tadinya kinerjanya tinggi — dan mereka malah ambil pujian untuk kerja tim.

Solusi managernya adalah manuver kantor yang licik: sebuah proyek kolaborasi yang sangat terlihat selama empat minggu. Tujuannya untuk “mengumpulkan bukti kinerja, taktik, dan hasil lalu presentasi ke tim lain dan grup manajemen,” tulisnya. Karena tahu ada permusuhan pribadi dan drama di kantor — termasuk berebut pacar rekan kerja yang sama — managernya perkirakan kerja sama ini akan hancur dengan baik.

Perkiraan managernya benar. Proyek itu jadi katalis yang percepat kerusakan dan bikin kedua karyawan itu keluar. “Kita sekarang di minggu ketiga dan keduanya sudah aduan tentang yang lain dan pemimpinnya, keduanya dapat feedback kalau kerja di proyek jelek, dan mereka bertengkar hebat karena drama hubungan,” tulis manager itu. “Kemarin keduanya dibawa ke rapat mediasi dan memutuskan untuk keluar.”

Walau manager ini sukses buang dua “aset” yang tidak perform dari tim, caranya punya risiko besar. Satu komentator tunjuk pihak ketiga yang tidak bersalah yang dapat banyak kerusakan: pemimpin proyek yang ditugasi atur mereka berdua. Si pembuat posting akui masalah ini. “Aku ajak mereka makan siang hari ini untuk minta maaf dan biarkan dia pilih penggantinya,” tulisnya.

MEMBACA  Persaingan Salesforce (CRM) dan ServiceNow yang Semakin Menguat Menurut RBC

Pengguna lain tunjuk biaya besar dari taktik tidak langsung seperti ini, yang sering dilupakan. “Itu skenario terbaik, skenario terburuknya adalah beberapa karyawan berkinerja tinggi keluar karena muak dengan semua omong kosong ini, atau mereka malah buat karyawan tinggi jadi rendah,” tulis mereka.