Bill Gates meminta pemerintah di Washington D.C. untuk mempertimbangkan kembali bantuan ke negara-negara miskin dan menepati janji pengeluaran dana.
Sebagai pendiri Microsoft dan yayasan amal Gates Foundation yang sangat besar, Gates awalnya optimis dengan pemerintahan Trump yang mau mendengar pentingnya bantuan luar negeri.
Tapi, sejak saat itu, tim Trump—terutama CEO Tesla, Elon Musk, dan departemen DOGE-nya—telah memotong miliaran dana bantuan untuk menghemat anggaran.
Menurut Pew Research, sejak 2001, AS sudah menghabiskan sekitar 0.7% sampai 1.4% dari GDP-nya untuk bantuan luar negeri. Di tahun 2023, angkanya mencapai $71.9 miliar. Dana ini digunakan untuk banyak hal, seperti melawan penyakit polio dan TB, serta proyek lingkungan dan pendidikan di seluruh dunia.
Namun, bagian kecil dari anggaran pemerintah ini tetap jadi perdebatan. Banyak orang bertanya kenapa uang AS dipakai di luar negeri sementara masalah dalam negeri menumpuk.
Gates bilang, "Krisisnya adalah ada orang yang bertanya, ‘Haruskah kita memberikan bahkan 1% itu?’ Saya jawab, ‘Dengarkan orang-orang yang terjun langsung melihat pekerjaannya.’ Kita tidak boleh membiarkan tahun ini lebih banyak anak yang meninggal daripada tahun sebelumnya. Kita harus lanjutkan kemajuan yang seharusnya dibanggakan orang Amerika."
Gates tidak hanya bicara. Pada Mei lalu, dia mengumumkan akan menyumbang hampir semua kekayaannya—sekitar $100 miliar—ke yayasannya. Uang ini akan dipakai untuk menyembuhkan penyakit di negara-negara paling miskin. Tapi, dengan syarat: pekerjaan ini harus selesai dan seluruh dana $200 miliar yayasan harus habis dalam 20 tahun ke depan. Setelah itu, Gates Foundation akan ditutup.
Gates mengatakan pemotongan dana USAID telah menambah beban utang bagi organisasi yang bergantung pada dana tersebut. Staf-stafnya menunggu dengan cemas anggaran berikutnya untuk melihat berapa banyak alokasi untuk bantuan luar negeri.
Dia menambahkan, "Ini saatnya bagi Kongres untuk menunjukkan nilai-nilai mereka, untuk terus memerangi polio, memastikan ibu-ibu mendapat nutrisi yang mereka butuhkan. Dengan semua hal yang terjadi di dunia, meskipun isu ini mempengaruhi lebih banyak anak daripada apa pun, perhatian terhadapnya tidak seperti dulu lagi. Banyak orang tidak tau tentang kesuksesan besar yang sudah kita capai."
Tetap Optimis
Sebelumnya, Gates pernah memberi peringatan serius tentang dampak pemotongan dana DOGE terhadap USAID. Dia bilang kepada Financial Times, "Gambaran orang terkaya di dunia [Elon Musk] membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah pemandangan yang indah."
Musk, yang saat itu memimpin DOGE, membalas: "Saya ingin dia tunjukkan bukti apapun bahwa itu benar. Itu tidak benar." Tapi dia juga mengatakan, "Jika itu memang benar, yang saya ragukan, maka kami akan memperbaikinya."
Dalam wawancara dengan CBS, Gates bersikap lebih optimis. "25 tahun terakhir sangatlah ajaib," ujarnya. "Dengan tingkat kedermawanan yang sederhana… AS dan mitra-mitranya berhasil mengurangi angka kematian anak per tahun dari lebih 10 juta menjadi kurang dari 5 juta."
"Bahkan, jika kita pertahankan level yang sederhana itu, berkat inovasi hebat dan orang-orang luar biasa di lapangan, kita bisa memotong angka tersebut menjadi separuhnya lagi."
Fortune Global Forum akan kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul dalam acara eksklusif yang membentuk masa depan bisnis. Ajukan permohonan undangan.