Hakim Amit Mehta kasih putusan penting lawan Google. Ini bukan cuma kasus anti-monopoli biasa, tapi momen langka untuk ubah internet.
Apa yang terjadi selanjutnya akan tentukan apakah ini bikin perubahan tetap—atau cuma pindahin kekuasaan monopoli dari satu raksasa tech ke yang lain.
Inti kasusnya adalah Chrome, browser paling populer di dunia. Buat milyaran orang, Chrome itu pintu masuk ke internet: alat yang tentukan cara kita cari informasi, belanja, berkomunikasi, dan belajar. Siapa yang kontrol Chrome, dia kontrol bukan cuma pendapatan iklan yang besar, tapi juga aliran informasi di web.
Ada kemungkinan besar Chrome bisa jadi platform utama untuk Asisten AI dan browsing yang pintar. Idealnya, ini harus terbuka untuk semua pemain AI—bahkan yang kecil—dan tidak dikontrol oleh Big Tech.
Itulah kenapa taruhannya sangat tinggi.
### Risiko daur ulang monopoli
Jalan paling mudah untuk Google, jika dipaksa oleh putusan Hakim Mehta, adalah jual Chrome ke perusahaan kaya lain. Nama-nama kayak OpenAI udah ada di sekitar. Tapi ini bisa jadi kesalahan besar.
Memindahkan Chrome dari satu monopoli ke monopoli lain malah akan perkuat dinamika yang pengadilan coba hancurkan. Ini akan memusatkan kekuasaan lebih jauh ke segelintir perusahaan, perkuat model bisnis berdasarkan pengawasan, dan buat regulator sibuk sendiri sepuluh tahun lagi.
### Model baru: stewardship
Ada cara lain. Daripada kasih Chrome ke penawar tertinggi, kita harus coba model kepemerintahan berbeda: stewardship.
Stewardship artinya menjalankan platform digital penting untuk kepentingan pengguna dan masyarakat, bukan cuma pemegang saham. Ini berarti prioritaskan stabilitas jangka panjang, keterbukaan, dan akuntabilitas di atas keuntungan per kuartal. Dan artinya gunakan keuntungan luar biasa dari aset seperti Chrome untuk investasi demi kepentingan publik—entah itu aksi iklim, jaga infrastruktur terbuka, atau dukung ketahanan demokrasi online.
### Bagaimana cara kerjanya
Ini tidak terlalu aneh. Organisasi saya, Ecosia, udah usul pengaturan stewardship untuk Chrome: pisahkan browser jadi yayasan, dengan tanggung jawab operasional dipercayakan ke penjaga yang punya misi untuk jangka waktu tertentu.
Keuntungan akan diinvestasikan kembali ke aksi iklim, sementara Google masih akan dibayar dengan baik. Di akhir periode, proses transparan akan tunjuk steward berikutnya.
Tapi poin besarnya bukan tentang Ecosia. Ini tentang buat jalan dimana organisasi tech yang punya nilai—misalnya perusahaan tech berdampak lain—bisa maju dengan visi mereka sendiri untuk jalankan Chrome demi kepentingan publik. Masing-masing mungkin tekankan prioritas berbeda: privasi pengguna, web terbuka, keberlanjutan iklim. Yang penting adalah stewardship, bukan transfer monopoli, jadi prinsip utamanya.
### Hadiah yang lebih besar
Anggap ini seperti persimpangan jalan untuk kapitalisme di era digital.
Chrome adalah aset trilyunan dolar. Jika diarahkan untuk kembalikan ke pemegang saham, ini perdalam ketidaksetaraan dan kukuhkan kekuasaan perusahaan. Jika diarahkan ke stewardship, ini jadi salah satu alat paling kuat yang pernah dimiliki manusia untuk hadapi tantangan bersama—dari lindungi kota dari banjir dan kebakaran hutan sampai dukung transisi energi bersih.
Kita hadapi kehancuran ekosistem besar-besaran, kepunahan massal, milyaran pengungsi dan mungkin akhir dari masyarakat seperti yang kita kenal. Di Ecosia, kami udah kembangkan rencana berbasis sains untuk cegah ini.
Biayanya sangat besar, tapi, lewat stewardship Chrome untuk planet—masih ada banyak ruang untuk kembalikan keuntungan besar ke Google—bahkan lebih banyak dalam jangka panjang daripada yang didapat dari akuisisi.
Regulator jarang dapet kesempatan sebesar ini. Di kebanyakan kasus antitrust, asetnya terlalu terpecah, terlalu niche, atau terlalu kecil untuk ubah sistem secara fundamental. Chrome berbeda. Ini adalah infrastruktur pusat. Bahkan jika sebagian kecil keuntungannya dialihkan dari monopoli privat ke kepentingan publik, kita akan buat preseden bahwa teknologi bisa diatur untuk rakyat dan planet, bukan cuma untuk profit.
### Pilihan ke depan
Ini juga penting untuk demokrasi. Kepercayaan pada internet telah terkikis karena segelintir perusahaan mendominasi kehidupan online.
Memindahkan Chrome ke struktur yang dijalankan steward akan kirim sinyal kuat: bahwa regulator tidak cuma utak-atik di pinggiran, tapi serius untuk buat ekosistem digital yang lebih sehat dimana kompetisi, keadilan, dan akuntabilitas bisa berkembang. Alternatifnya adalah lewatkan kesempatan ini—dan melihat ke belakang sepuluh tahun lagi pada putusan antitrust yang sia-sia, bertanya-tanya kenapa konsentrasi makin dalam, inovasi layu, dan tantangan kolektif kita makin buruk.
Hakim Mehta sudah buka pintunya. Sekarang regulator, pembuat kebijakan, dan komunitas tech yang lebih luas harus melaluinya. Mereka harus lawan pilihan mudah dengan jual cepat ke penawar tertinggi, dan malah undang proposal dari organisasi yang berkomitmen pada kepentingan publik.
Ini kesempatan langka untuk buktikan bahwa infrastruktur digital bisa dijalankan dengan cara berbeda—bahwa stewardship, bukan monopoli, adalah model yang cocok untuk abad ke-21. Jangan sia-siakan.
Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan komentar Fortune.com adalah pendapat penulisnya dan tidak selalu mencerminkan pendapat dan keyakinan Fortune.