Samsung Electronics bilang Selasa kalo mereka prediksi laba operasional kuartal kedua turun lebih dari setengah, salahin kontrol ekspor AS utk chip AI canggih ke China.
Perusahaan ini anak usaha utama Samsung Group asal Korea Selatan, konglomerat terbesar yg dikuasai keluarga dan dominasi bisnis di ekonomi terbesar keempat Asia.
Raksasa teknologi itu bilang dalam laporan keuangannya kalo laba operasional April-Juni diperkirakan jatuh ke 4,6 triliun won ($3,3 miliar)—turun 56% dari tahun lalu dan 31% dari kuartal sebelumnya.
Angkanya 23,4% lebih rendah dari perkiraan rata-rata, menurut Yonhap, agensi berita Korea Selatan yg kutip data dari firma keuangannya sendiri.
Penjualan diperkirakan 74 triliun won, turun 0,1% dari tahun lalu dan 6,5% dari kuartal sebelumnya.
Perusahaan gak ungkap pendapatan bersih atau detail pendapatan divisi bisnisnya.
Dalam rilis terpisah, perusahaan jelasin kenapa hasilnya “gak sesuai ekspektasi pasar”.
Divisi semikonduktor utama mereka “catat penurunan laba dibanding kuartal sebelumnya karena penyesuaian nilai inventaris dan dampak larangan AS utk chip AI canggih ke China”, kata mereka.
Washington perbanyak usaha buat cegah Beijing dapet chip tercanggih karena khawatir chip itu bisa dipake buat tingkatkan sistem militer dan kemampuan teknologi lain.
Larangan ini artinya pabrik high-tech Samsung beroperasi jauh di bawah kapasitas.
Tapi, Samsung prediksi di paruh kedua tahun ini mereka bakal kurangi kerugian operasional “karena utilisasi membaik seiring pemulihan permintaan”.
Saham Samsung turun sekitar 0,8% di Seoul hari Selasa.
‘Foundry lemah’
Penurunan tajam laba dan pendapatan terutama karena “bisnis foundry yg lemah, sementara kinerja bisnis memory relatif stabil”, kata Tom Hsu, analis TrendForce ke AFP.
Prospek kuartal depan lebih optimis, dengan “harga chip memory dan pengiriman terus naik, berkat permintaan kuat”, khususnya dari pusat data, tambah Hsu, termasuk utk AI.
Kinerja chip HBM Samsung—yg dipake utk komputasi AI canggih—”mungkin gak sesuai ekspektasi”, kata Chae Min-sook, analis Korea Investment and Securities.
Selain itu, turunnya harga NAND—utk penyimpanan data—”mungkin sedikit perbesar kerugian”, tambah Chae.
“Penurunan tajam nilai tukar won-dolar sejak Juni kemungkinan pengaruhi penjualan dan laba operasional (kuartal kedua)”, dia nambahin.
Samsung termasuk pembuat smartphone yg dapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump, yg ancam Korea Selatan dengan tarif 25% dalam surat ke Seoul hari Senin.
Trump terus minta perusahaan global—termasuk Samsung dan saingannya Apple—pindah produksi ke AS, yg banyak ahli bilang gak realistis karena rantai pasokan kompleks di Asia.
Korea Selatan udah kena tarif utk ekspor baja dan mobil, dan bilang Selasa mereka tetap jaga “komunikasi erat” dengan pemerintahan Trump utk cegah tindakan tambahan.