Saham Warner Bros. Discovery Melonjak Setelah Konfirmasi Pemecahan Menjadi Dua Perusahaan

Saham Warner Bros. Discovery (WBD) naik tajem di awal Senin setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk memisah jadi dua perusahaan independen yang diperdagangkan publik. Mereka akan memisahkan aset streaming dan studio dari bisnis jaringan televisi globalnya.

Perusahaan bilang transaksi ini, yang diperkirakan selesai pertengahan 2026, dirancang untuk membuka nilai pemegang saham dengan memberi fokus strategis lebih jelas ke masing-masing bisnis. Ini biar mereka bisa lebih cepat dan agresif mencari peluang.

Saham sempat naik 12% tak lama setelah pasar buka, tapi kemudian turun jadi sekitar 7% di akhir pagi.

David Zaslav, sekarang Presiden dan CEO Warner Bros. Discovery, akan memimpin unit streaming dan studio yang baru. Gunnar Wiedenfels, CFO perusahaan, akan jadi Presiden dan CEO jaringan global. Keduanya tetap di posisi saat ini sampai pemisahan selesai.

"Dengan beroperasi sebagai dua perusahaan yang berbeda dan lebih optimal, kami memberi merek-merek ikonik ini fokus lebih tajam dan fleksibilitas strategis untuk bersaing lebih efektif di dunia media yang terus berubah," kata Zaslav dalam pernyataan.

Perusahaan streaming dan studio akan mencakup HBO dan HBO Max, Warner Bros. Television and Motion Picture Group, DC Studios, Warner Bros. Games, dan aset terkait lainnya.

Sementara itu, perusahaan jaringan global akan mengelola CNN, TNT Sports, Discovery, Discovery+, Bleacher Report, serta saluran gratis dan digital di lebih dari 200 negara.

Mereka juga akan mempertahankan saham sebesar 20% di bisnis streaming dan studio, yang rencananya akan dijual dengan cara efisien pajak untuk mengurangi utang—sebagian besar utang akan tetap di jaringan global.

"Kami tidak akan terkejut jika WBD bisa temukan pihak ketiga yang tertarik dengan 20% saham jaringan global di Streaming & Studios," tulis analis KeyBanc Brandon Nispel. "Transaksi ini bisa bantu kurangi utang jaringan global dan buka nilai bagi pemegang saham."

MEMBACA  CEO StanChart mengatakan ESG baik untuk bisnis

Spekulasi tentang pemisahan ini udah beredar selama setahun terakhir, sementara WBD berusaha kurangi utang $38 miliar, efisienkan operasi, dan pacu pertumbuhan di dunia media yang makin tidak stabil. Perusahaan sudah bayar $2,2 miliar utang di kuartal pertama, tapi tekanan keuangan masih tinggi.

Tantangan lain adalah kondisi pasar yang lesu. Tingkat bunga tinggi dan regulasi ketat bikin aktivitas M&A media turun tajam tahun lalu. Harapan untuk pemulihan di 2025 juga terganggu kebijakan tarif Trump yang tidak pasti, sementara Federal Reserve bilang belum akan turunkan suku bunga sampai ekonomi lebih jelas.

Di tengah situasi ini, WBD, yang baru saja restrukturisasi sebelum pengumuman ini, sekarang gabung ke daftar panjang raksasa media yang memisahkan bisnis streaming dari TV tradisional.

Comcast (CMCSA) berencana memisahkan sebagian besar aset kabelnya ke perusahaan baru, Versant, tahun ini. Disney (DIS) juga pernah pertimbangkan lepas jaringan linear seperti ABC, FX, dan National Geographic. Walaupun CEO Bob Iger udah tarik komentar itu, analis bilang penjualan atau pemisahan masih mungkin terjadi.

Sementara itu, Paramount (PARA) diperkirakan akan selesaikan merger dengan Skydance Media di paruh kedua 2025, tapi nasib jaringan TV dan kabelnya masih belum jelas.

"[WBD] bukan yang terakhir," kata Paul Verna, VP konten di Emarketer. "Perbedaan nasib streaming dan TV bayaran tradisional udah jelas selama bertahun-tahun, jadi cuma masalah waktu sebelum domino-domino jatuh."

Ini masa sulit untuk media lama, yang udah investasi besar di streaming mahal sementara konsumen TV bayaran terus berkurang. Akibatnya, sumber pendapatan dulu bisa diandalkan—seperti iklan linear dan biaya afiliasi kabel—tergerus, karena pengiklan beralih ke platform digital.

Sebagai respons, raksasa media mengeluarkan paket streaming dengan iklan, naikkan harga langganan, dan coba tawaran bundel—sambil terus potong pegawai dan evaluasi portofolio konten. Hasilnya, terjadi gelombang besar penjualan aset dan penyesuaian strategi di industri ini.

MEMBACA  Emas Konsolidasi Setelah Mencapai Rekor Tertinggi atas Permintaan Tempat Aman

"Kasus WBD sangat mencolok karena perusahaan ini baru terbentuk tiga tahun lalu dengan utang besar," tambah Verna. Dalam pengumuman penggabungan, tidak ada satupun pemimpin yg mengakui kemunduran bisnis TV linear, padahal itu sangat jelas saat itu.

Sama seperti keputusan WBD baru-baru ini untuk kembali ke nama lama layanan streaming andalannya, HBO Max, langkah ini menunjukkan perusahaan yg kesulitan menghadapi perubahan.

StockStory bertujuan bantu investor perorangan untung di pasar.

Allie Canal adalah Reporter Senior di Yahoo Finance. Ikuti dia di X @allie_canal, LinkedIn, dan email ke [email protected].

Klik disini untuk berita pasar saham terkini dan analisis mendalam, termasuk peristiwa yg pengaruhi saham.

Baca berita keuangan dan bisnis terbaru dari Yahoo Finance.