Saham Starbucks Turun Akibat Tarif Impor Kopi Brasil
S&P 500 futures naik pagi ini, tapi saham Starbucks ketinggalan karena tarif impor kopi Brasil sebesar 50% oleh AS. Analis memperkirakan biaya Starbucks naik 3,5% per tahun, mengurangi keuntungan. Harga kopi di AS naik, tapi dampaknya kecil bagi Brasil, sementara harga kopi global turun, menguntungkan pasar lain.
S&P 500 futures naik 0,23% setelah kemarin turun 0,49%. Indeks ini sudah naik 7% tahun ini, tapi Starbucks (SBUX) turun 1,15% YTD dan 8% dalam 5 hari terakhir. Ini karena Presiden Trump menerapkan tarif 50% untuk kopi Brasil—produsen kopi terbesar dunia.
Di laporan Q2, penjualan Starbucks turun 2% meski pendapatan per pelanggan naik 1%. Menurut analis TD Cowen, biaya Starbucks bisa naik 3,5% per tahun, mengurangi laba per saham 2 sen.
AS hampir tidak menghasilkan kopi sendiri, jadi tarif ini hanya akan menaikkan harga kopi bagi konsumen AS. Tapi Brasil tidak terlalu terdampak—ekonominya diperkirakan tumbuh 2,3% tahun ini.
Di sisi lain, harga kopi global turun 30% tahun ini, sekarang sekitar $2,96 per ton. Artinya, kopi lebih mahal di AS tapi lebih murah di negara lain.
Pasar Global Pagi Ini:
- S&P 500 futures: +0,2%
- STOXX Europe 600: stabil
- FTSE 100 (UK): +0,18%
- Nikkei 225 (Jepang): +0,6%
- CSI 300 (China): +0,24%
- KOSPI (Korea Selatan): stabil
- Nifty 50 (India): -0,23%
- Bitcoin: turun ke $113,9K
Lihat Fortune 500 2025, daftar perusahaan terbesar di AS. Jelajahi daftarnya.