Suku bunga udah hampir pasti. Investor lebih fokus ke prediksi ekonomi Fed tahun ini.
Plot titik (dot plot), yang keluar tiap 3 bulan, nunjukin perkiraan pejabat Fed tentang suku bunga, inflasi, pertumbuhan, dll. Fed tetap proyeksi dua kali potongan suku bunga 0.25% di 2025.
Investor yakin Fed gak bakal ubah suku bunga, jadi efek ke harga saham kecil. Tapi, plot titik ini tetep pengaruhi pasar.
Tiga indeks besar jatuh tajam jam 2 siang pas Fed keluarkan proyeksi, padahal paginya naik. Sisa sore harinya naik-turun terus. Grafik saham penuh puncak dan lembah tajam. Akhirnya, mereka balik ke level awal.
S&P 500 tutup turun 0.03%, Dow Jones turun 0.1%. Cuma Nasdaq yang naik 0.13%. S&P 500 dan Nasdaq masih positif tahun ini, naik 1.9% dan 1.4%.
Plot titik terbaru bawa tanda-tanda stagflasi—salah satu skenario ekonomi terburuk. Investor harap masalah pasar terburuk tahun ini udah lewat. Setelah April brutal di mana saham, obligasi, dan dolar AS jatuh karena kebijakan tarif Donald Trump, pasar mulai pulih.
Tapi proyeksi Fed bikin khawatir. Prediksi inflasi dan pengangguran naik, sementara pertumbuhan turun. Apa pun yang berbau stagflasi bikin pasar waspada. Ekspektasi inflasi inti naik ke 3.1% dari 2.8% di Maret, dan pengangguran diprediksi 4.5% dari 4.4%.
Tapi semua perkiraan bisa berubah, kata ketua Fed Jerome Powell di konferensi pers Rabu. “Proyeksi ini selalu punya ketidakpastian, dan sekarang lebih tinggi,” kata Powell. “Ini bukan rencana atau keputusan resmi komite.”
Sementara pasar hadapi ketidakpastian domestik, perang di Timur Tengah nambah masalah. Konflik Israel-Iran jadi faktor baru yang harus dipertimbangkan investor. Setiap kali Timur Tengah bermasalah, pasar minyak jadi sorotan. Kedua negara udah serang kilang minyak masing-masing di awal perang.
Rabu pagi, harga minyak futures turun 3% dalam 25 menit, lalu pulih sepanjang hari. Naik lagi 2.3% ke zona positif, tapi sorenya turun lagi. Saat publikasi, turun 0.1%.
Harga minyak biasanya pengaruhi dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) naik 0.16% hari itu. Ini lanjutan kenaikan dua hari berturut-turut, setelah sempet jatuh di bawah 98 hari Senin.