Pasar itu kejam. Dia tidak peduli dengan reputasi perusahaan, setidaknya untuk jangka pendek. Contoh terbarunya terlihat pada saham Nvidia (NVDA). Walaupun sekarang Nvidia adalah perusahaan paling berharga di dunia dan menguasai 90% pasar GPU, dan mungkin perusahaan paling penting dalam revolusi AI, sahamnya tetap turun sedikit setelah saingannya AMD bekerja sama dengan pembuat ChatGPT, OpenAI.
Ini bagus untuk AMD, dan juga tanda sehat untuk industri chip secara keseluruhan. Artinya, perusahaan besar tidak hanya tergantung pada Nvidia untuk ambisi AI mereka. Tapi, reaksi pasar terhadap Nvidia agak berlebihan, karena prospek pertumbuhan jangka panjang Nvidia tidak berubah sama sekali. Analis masih optimis tentang perusahaan ini.
Kenapa begitu? Mari kita cari tau.
Meskipun baru saja turun, saham NVDA masih naik 40.5% sejak awal tahun, mengalahkan kenaikan S&P 500 yang hanya 14.7%. Dan kondisi keuangan Nvidia tetap bagus, seperti jaket kulit yang sering dipakai CEO-nya Jensen Huang.
Analisis jangka panjang selama 10 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat. Rata-rata pertumbuhan tahunan untuk penjualan dan laba per saham (EPS) masing-masing mencapai 42.52% dan 66.59%. Ke depan, para ahli memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan 65.33% dan pertumbuhan EPS 72.11%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
Hasil kuartal terbaru membuktikan hal ini, karena perusahaan berhasil melampaui ekspektasi. Total pendapatannya mencapai $46.7 miliar, naik 56% dari kuartal yang sama tahun lalu. EPS-nya juga $1.05, lebih tinggi dari perkiraan Wall Street $1.01, dan naik 54% dari tahun sebelumnya. Segment data center adalah pendorong utamanya, dengan penjualan $41.1 miliar.
Di neraca keuangan, uang tunai dari operasi naik jadi $15.4 miliar. Perusahaan juga tidak punya utang jangka pendek dan punya cadangan uang tunai besar sebesar $56.8 miliar, jadi posisi keuangannya sangat kuat.
Untuk kuartak depan, perusahaan memperkirakan pendapatan sekitar $54 miliar, lebih tinggi dari perkiraan analis.
Walaupun valuasinya terlihat tinggi, rasio PEG-nya masih lebih rendah dari rata-rata sektor.
Seperti yang sudah dibahas, Nvidia punya banyak cara untuk tumbuh. Baru-baru ini, perusahaan Elon Musk, xAI, juga memakai produk mereka.
Tahun ini, Nvidia juga diperkirakan dapat pendapatan lebih dari $20 miliar dari “sovereign AI”, yang menunjukkan permintaan pasar yang kuat. Divisi jaringan mereka juga tumbuh 98%. Perusahaan juga peduli pada pemegang saham.
Di kuartal lalu, Nvidia mengembalikan sekitar $10 miliar kepada pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali saham dan dividen. Jika ini terus berlanjut, bisa meningkatkan laba per saham.
Selain itu, Nvidia juga punya saham di perusahaan lain seperti ARM Holdings dan Nebius, yang memperkuat posisinya di ekosistem AI.
Yang membedakan Nvidia adalah perpustakaan model AI-nya yang sangat banyak, lebih dari 900 model. Model-model ini dibuat khusus untuk industri tertentu, sehingga sangat berharga bagi perusahaan yang butuh solusi AI spesifik. Perpustakaan ini berkembang sangat cepat.
Karena semua ini, analis tetap memberikan rating “Strong Buy” untuk saham NVDA, dengan harga target rata-rata $217.14. Itu artinya potensi kenaikan sekitar 15% dari harga sekarang. Dari 47 analis, 40 memberi rating “Strong Buy”, dua “Moderate Buy”, empat “Hold”, dan satu “Strong Sell”.
www.barchart.com
Pada tanggal publikasi, Pathikrit Bose tidak memiliki posisi di sekuritas yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi.