Saham AS melonjak saat Trump soroti kemajuan ‘positif’ dalam pembicaraan dagang dengan UE

Dapatkan info terbaru gratis

Cukup daftar ke US equities myFT Digest—langsung dikirim ke email kamu.

Saham AS naik setelah Presiden Donald Trump bilang negosiasi perdagangan dengan UE berjalan "positif". Sehari sebelumnya, dia setuju tunda tarif 50% ke UE.

Indeks S&P 500 naik 1,6% di pagi hari Selasa. Sektor konsumen dan teknologi jadi yang paling untung. Semua 11 sektor indeks naik.

Nasdaq Composite yang banyak isinya teknologi naik 1,9%. Di pasar mata uang, indeks dolar naik 0,4%.

Data setelah pasar buka tunjukkan kepercayaan konsumen AS membaik di Mei setelah turun 5 bulan berturut-turut. Trump juga bilang di media sosial bahwa UE mau cepat atur jadwal pertemuan dengan AS.

"Ini kabar bagus. Aku harap mereka akhirnya buka perdagangan dengan AS, sama seperti yang aku minta ke China," kata Trump di Truth Social.

Akhir pekan lalu, Trump setunda tarif 50% ke UE dan perpanjang negosiasi sampai 9 Juli setelah bicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Sebelumnya, Trump kritik UE karena praktik dagang tidak adil.

"Ini bikin negosiasi lebih cepat dan UE lebih proaktif," kata Caroline Shaw, manajer portofolio di Fidelity. "Kecepatan kesepakatan penting buat pasar."

Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,5% minggu ini, hapusin penurunan hari Jumat setelah Trump sebut tarif 50%.

Dax Jerman naik 1% ke rekor tertinggi, Cac 40 Prancis naik 0,2%.

"Orang sadar omongan tarif Trump cuma gertakan," kata Peter Tchir dari Academy Securities. "Akan ada tarif, tapi tidak sampai 50% yang bisa hancurkan ekonomi."

Pengumuman tarif AS sejak awal April sempat tekan sentimen konsumen dan bisnis, goncangkan pasar saham, dan lemahkan dolar. Tapi survei kepercayaan konsumen Mei tunjukkan pemulihan tajam.

MEMBACA  Cardiol Therapeutics mengumumkan penawaran saham publik oleh Investing.com

"Pemulihan udah terlihat sebelum kesepakatan AS-China 12 Mei, tapi makin kuat setelahnya," kata Stephanie Guichard, ekonom di The Conference Board.

Imbal hasil obligasi AS turun, artinya harganya naik. Ini ikuti pemulihan harga obligasi pemerintah setelah Jepang pertimbangkan kurangi penerbitan obligasi.