Rusia Mengatakan Perang Hybrid AS yang Lebih Dalam dengan Menggunakan Ukraina Akan Berakhir dengan Penghinaan Gaya Vietnam

Dalam fotografi kolam renang ini yang didistribusikan oleh agensi negara Rusia Sputnik, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial negara tersebut di Moscow pada 10 April 2024. Gavriil Grigorov | AFP | Getty Images. Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa persetujuan para legislator Amerika Serikat terhadap tambahan dukungan sebesar $60,84 miliar untuk Ukraina menunjukkan bahwa Washington semakin terlibat dalam perang hibrida dengan Rusia yang akan berakhir dengan kehinaan sebagaimana halnya Vietnam atau Afghanistan. Invasi penuh skala tahun 2022 oleh Presiden Vladimir Putin ke Ukraina telah memicu krisis terburuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, menurut diplomat Rusia dan Amerika Serikat. DPR AS pada hari Sabtu dengan dukungan bipartisan luas mengesahkan paket legislasi senilai $95 miliar yang memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina, Israel, dan Taiwan, atas keberatan pedas dari beberapa anggota Partai Republik. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa jelas bahwa Amerika Serikat ingin Ukraina “bertempur sampai tetes darah terakhir” termasuk dengan serangan terhadap wilayah kedaulatan dan warga sipil Rusia. “Keterlibatan Amerika Serikat yang semakin dalam dalam perang hibrida melawan Rusia akan berubah menjadi kegagalan yang begitu memalukan bagi Amerika Serikat seperti Vietnam dan Afghanistan,” kata Zakharova. Ia mengatakan bahwa warga Ukraina biasa sedang “dorong dengan paksa untuk dijadikan ‘alat korban’\” tetapi bahwa Amerika Serikat sekarang tidak lagi bertaruh pada kemenangan Ukraina melawan Rusia. Para pemimpin Barat dan Ukraina telah menggambarkan perang di Ukraina sebagai upaya mendapatkan wilayah gaya imperial yang menunjukkan bahwa Rusia pasca-Soviet adalah salah satu ancaman negara terbesar kedua terhadap stabilitas global, selain China. Putin, meskipun, menyajikan perang sebagai bagian dari perjuangan yang jauh lebih besar dengan Amerika Serikat, yang katanya mengabaikan kepentingan Moskow setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan kemudian merencanakan untuk memisahkan Rusia dan merebut sumber daya alamnya.

MEMBACA  Dallas memimpin pertumbuhan penduduk di negara tersebut