Uni Eropa Berencana Bikin Regulator Kayak SEC untuk Satukan Crypto dan Keuangan di Bawah ESMA. | Kredit: Getty Images.
Poin Penting
Uni Eropa lagi pertimbangkan buat bikin otoritas pusat yang mirip seperti SEC. Tugasnya buat awasi pasar crypto dan juga pasar keuangan tradisional.
Rencana ini akan memperbesar kekuasaan ESMA dan menaruhnya di pusat sistem regulasi blok Eropa. Tapi, asosiasi bursa tidak setuju. Mereka peringatin bahwa satu pengawas pusat bisa ganggu kerja sama antar negara-negara yang sudah jalan bertahun-tahun.
Selama ini, pasar keuangan Eropa sulit berkembang karena banyaknya regulator yang berbeda-beda di tiap negara dan birokrasi yang ruwet.
Sekarang, Brussels mau ubah itu – dan mereka mencontoh cara yang dipakai di Washington.
Uni Eropa sedang pertimbangkan rencana buat bikin satu pengawas yang kayak SEC. Pengawas ini akan mengawasi crypto dan keuangan tradisional, dan memberi kekuatan yang sangat besar ke ESMA.
Tujuannya adalah supaya Eropa bisa lebih kompetitif, lebih bersatu, dan tidak terlalu tergantung sama pasar modal AS.
Tapi, tidak semua orang setuju.
Mulai dari regulator nasional sampai bursa crypto, para kritikus bilang langkah ini bisa membuat kekuasaan terlalu terpusat dan merusak hubungan yang sudah buat pasar Eropa bisa berjalan selama ini.
Proposal ini rencananya akan diumumin sebagai bagian dari paket Capital Markets Union (CMU) pada Desember 2025. Tujuannya untuk mengurangi fragmentasi regulasi dan memperkuat posisi Eropa sebagai pasar yang bersatu.
Di bawah proposal ini, ESMA akan jadi regulator keuangan utama Uni Eropa. Mereka akan bertugas awasi langsung entitas besar yang lintas batas – termasuk bursa crypto, clearinghouses, dan lembaga pasca perdagangan.
Otoritas nasional di tiap negara akan tetap mengawasi perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan bersifat domestik.
Menteri Keuangan Luxembourg, Gilles Roth, bilang bahwa walaupun pengawasan yang lebih kuat itu penting, Eropa harus menuju ke “konvergensi pengawasan, bukan menciptakan model terpusat yang mahal dan tidak efektif.”
Dalam prakteknya, ESMA akan punya kata akhir dalam perselisihan antar regulator nasional dan bisa keluarkan keputusan yang mengikat dalam hal pengawasan yang melibatkan manajer aset atau bursa besar.
Saat ini, ekosistem keuangan Eropa terbebani birokrasi: ratusan tempat perdagangan dan lembaga pasca perdagangan tersebar di banyak yurisdiksi yang berbeda.
Masing-masing tempat ini punya aturan yang sedikit beda, yang bikin operasi lintas batas jadi ribet dan mahal – terutama untuk startup kecil di bidang crypto dan fintech.
Yang dukung rencana ini berargumen bahwa ESMA yang lebih kuat bisa hapus duplikasi, percepat pengambilan keputusan, dan buat EU jadi tempat yang lebih menarik untuk investor.
Ini juga akan kasih Brussels alat baru yang kuat untuk bersaing sama AS, yang masih mendominasi aliran modal global.
Tapi, sekali lagi, tidak semua orang setuju.
Satu grup bursa Eropa mengkritik rencana ini. Mereka bilang rencana ini hampir tidak ada untungnya untuk memindahkan pengawas penyedia layanan aset crypto ke ESMA.
Grup itu memperingati bahwa nambah lapisan pengawas baru malah bisa naikin biaya kepatuhan dan merusak kerja sama bertahun-tahun dengan regulator nasional, yang lebih paham kondisi pasar lokal.
Usulan untuk bikin "SEC ala Eropa" ini muncul pas AS sendiri juga lagi debat seberapa terpusat kerangka regulasi mereka sendiri seharusnya.
Di bawah pemerintahan Biden, SEC sering dituduh terlalu ikut campur – terutama dalam penegakan hukum di crypto. Sementara pendekatan jaman Trump kasih lebih banyak kekuasaan ke Commodity Futures Trading Commission (CFTC), yang ciptakan lingkungan regulasi yang lebih longgar untuk aset digital.
Di Eropa, ketegangannya mirip. Pembuat kebijakan pengen lindungi investor lebih baik, tapi tidak mau mematikan inovasi.
Kerangka Markets in Crypto-Assets (MiCA), yang mulai berlaku awal tahun 2025, adalah langkah pertama yang besar.
Tapi, mengintegrasikan crypto di bawah satu regulator pan-Eropa akan jadi perubahan struktural yang jauh lebih dalam – perubahan yang bisa bikin bentuk ulang cara kerja keuangan tradisional dan digital di seluruh blok Eropa.
Paket integrasi pasar dari Komisi Eropa rencananya akan diajukan pada Desember 2025. Setelah itu, proposal ini akan dikaji oleh negara-negara anggota dan serikat keuangan.
Kalau disetujui, kekuasaan ESMA yang diperbesar ini bisa mulai berlaku akhir tahun 2026. Ini akan membawa era regulasi baru untuk pasar keuangan Eropa – yang bisa saja mengukuhkan peran EU sebagai kekuatan keuangan global, atau malah memicu perebutan kekuasaan birokrasi yang baru.