Tetap update dengan info gratis
Cukup daftar ke Pensions myFT Digest—langsung dikirim ke email kamu.
Pemerintah memperkirakan hanya 5% dari sekitar £160 miliar aset berlebih di defined benefit pension schemes yang akan dikeluarkan, meski aturan baru mempermudah pencairan surplus.
Department for Work and Pensions memperkirakan dalam penilaian dampak bahwa "sekitar £8,4 miliar" surplus setelah pajak akan dikembalikan dari skema ke pekerja dan perusahaan dalam 10 tahun, berkat aturan baru dalam pensions bill minggu ini.
Perkiraan ini muncul setelah PM Sir Keir Starmer bulan Januari bilang perubahan ini bakal bantu unlock gelombang investasi untuk "naikkan gaji dan dorong pertumbuhan atau beri lebih banyak uang untuk anggota skema pensiun."
Dia bilang tiga perempat skema DB perusahaan punya surplus, totalnya sekitar £160 miliar.
Steve Hodder, mitra di konsultan LCP, bilang "£8,4 miliar itu rendah dan mengecewakan."
John Ralfe, konsultan pensiun independen, nambahin: "Ini merusak bagian kebijakan pensiun yang seharusnya paling menarik dan berdampak langsung."
Aturan baru mempermudah trustees skema yang danainya cukup untuk bekerja sama dengan perusahaan sponsor mengembalikan aset berlebih di luar kebutuhan untuk memenuhi kewajiban pensiun.
Skema DB danainya dari perusahaan dan karyawan, bayar pensiun tetap ke anggotanya tergantung lama kerja dan gaji mereka.
Tingkat pendanaan skema membaik pesat beberapa tahun terakhir karena imbal hasil obligasi pemerintah naik, sehingga mengurangi nilai akuntansi kewajiban masa depan.
Saat ini, surplus skema DB hanya bisa diakses jika skema sudah lewat resolusi sebelum 2016 untuk tetap punya hak itu, berdasarkan UU tahun 2004 dari pemerintahan Partai Buruh. Beberapa skema dulu punya defisit besar dan gak lolos resolusi ini.
Di aturan sekarang, surplus juga hanya bisa diambil jika melebihi level yang dibutuhkan untuk jual skema ke asuransi (buyout). Aturan baru bakal turunkan ambang ini jadi "low dependency", sehingga £160 miliar surplus bisa diakses di semua skema, bandingin sama £68 miliar di basis buyout saat ini.
Aturan ini baru berlaku akhir 2027, kata pemerintah.
"[Pemerintah] bisa lebih agresif… kalau selesai di 2026, dampaknya bisa lebih besar," kata Joe Dabrowski dari Pensions and Lifetime Association, sambil bilang dampaknya bakal berkurang seiring waktu karena makin banyak skema pilih buyout.
Para ahli bilang perkiraan bahwa hanya sedikit surplus yang dikeluarkan mencerminkan fakta bahwa banyak trustees dan finance directors perusahaan masih pilih jual aset pensiun ke asuransi untuk hilangkan risiko dari neraca perusahaan dan lebih mudah administrasinya.
"Faktanya, kebanyakan trustees masih fokus bawa skema ke asuransi," kata Gareth Henty dari PwC.
Juru bicara pemerintah bilang proposal mereka akan "unlock dana untuk dorong ekonomi, hilangkan penghambat pertumbuhan, dan pastikan pekerja dan bisnis dapat manfaat dari aset ini."