Rancangan Anggaran Republik yang Baru Disetujui
Rancangan anggaran besar Partai Republik yang disetujui Senat pada Selasa menghapus pajak yang diusulkan untuk proyek energi surya dan angin, tetapi mengakhiri insentif pajak untuk energi terbarukan lebih cepat.
Undang-undang ini disetujui dengan suara 51-50, dengan Wakil Presiden JD Vance memutuskan hasil setelah tiga senator Republik menolak. Rancangan ini sekarang akan dibahas di DPR untuk persetujuan akhir.
Awalnya, ada pajak baru untuk proyek energi terbarukan, tetapi dihapus setelah banyak protes. Namun, insentif untuk energi bersih akan berkurang lebih cepat dibanding versi sebelumnya.
Beberapa Peringatkan Kenaikan Tagihan Listrik
Kelompok Demokrat dan lingkungan mengatakan rancangan ini akan merusak industri energi bersih dan meningkatkan harga listrik untuk masyarakat. Mereka khawatir banyak proyek energi terbarukan akan terhenti.
"Jika ini jadi undang-undang, tagihan listrik akan naik, pabrik tutup, dan pekerja kehilangan pekerjaan," kata Abigail Ross Hopper, CEO Asosiasi Industri Energi Surya.
Sementara itu, kelompok minyak dan gas mendukung rancangan ini. Menurut mereka, ini akan membuka investasi dan memperkuat produksi energi tradisional.
Kompromi Terakhir
Proyek angin dan surya yang mulai dibangun dalam setahun masih bisa dapat insentif penuh. Namun, proyek yang mulai lebih lambat harus selesai sebelum 2027.
Beberapa senator Republik, seperti Lisa Murkowski, mengaku sulit memutuskan.
"Ini tidak sempurna, tapi saya harus memikirkan rakyat di negara bagian saya," katanya.
Kritik dari Demokrat
Senator Sheldon Whitehouse menyebut rancangan ini "sangat merusak" karena akan menambah utang dan membebani rakyat.
Di sisi lain, senator Republik seperti John Barrasso bilang ini menghentikan kebijakan "scam" era Biden, termasuk kredit pajak untuk mobil listrik.
Kekecewaan Pihak Energi Bersih
Kelompok lingkungan kecewa karena insentif energi bersih dipotong.
"Ini langkah mundur untuk masa depan energi Amerika," kata Nathaniel Keohane dari Pusat Solusi Iklim.
Mereka khawatir harga energi akan naik dan jaringan listrik jadi kurang stabil.