iPhone Air adalah desain smartphone Apple yang paling berani dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, tampaknya pelanggan tidak terlalu tertarik. Mereka lebih mementingkan kamera yang bagus dan baterai yang tahan lama.
Menurut laporan baru dari Nikkei Asia, Apple akan banyak mengurangi produksi iPhone Air karena penjualannya mengecewakan. Pelanggan malah lebih memilih iPhone 17 dan iPhone 17 Pro yang lebih kuat.
Seberapa rendah permintaannya? Menurut Nikkei, Apple akan memotong pesanan produksi iPhone Air sampai hampir ke level “berhenti produksi”. Seorang manajer rantai pasok berkata pesanan produksi, mulai bulan November, akan “kurang dari 10% dibandingkan volume bulan September.” Wah, ngeri juga.
Laporan ini muncul beberapa minggu setelah Apple meluncurkan iPhone Air di Cina. Ini sepertinya menunjukkan permintaan di luar pasar Cina sangat lemah untuk hp Apple yang paling tipis dan ringan ini. Menurut survei dari KeyBanc Capital Markets, “hampir tidak ada permintaan untuk iPhone Air”. Survei itu menemukan permintaan untuk model iPhone 17 lainnya tetap kuat, dan orang lebih memilih model Pro dan Pro Max.
iPhone Air, yang diluncurkan bulan September dengan harga mulai $999, adalah iPhone paling tipis yang pernah dibuat Apple, hanya 5.6mm. Dia lebih kecil dari sebuah pensil. Walaupun tipis dan ringan, hp ini punya kamera belakang 48 megapixel yang sama dengan iPhone 17, dan baterainya diklaim tahan seharian. Untuk baterai yang lebih lama, Apple mendesain baterai pack MagSafe seharga $99 khusus untuk perangkat ini.
Salah satu tanda permintaan lemah: iPhone Air selalu tersedia langsung untuk dikirim di website Apple untuk semua warna sejak peluncurannya. Sementara itu, iPhone 17 dan 17 Pro menunjukkan keterlambatan pengiriman dua sampai tiga minggu.
Masalah iPhone Air mirip dengan Samsung Galaxy S25 Edge. Samsung dilaporkan membatalkan rencana untuk melanjutkan seri Edge karena perangkatnya hanya terjual 1.31 juta unit sampai bulan Agustus. Sebagai perbandingan, Galaxy S25, S25 Plus, dan S25 Ultra masing-masing terjual 8.28 juta, 5.05 juta, dan 12.18 juta unit dalam periode yang sama. Samsung katanya sudah menghentikan produksi Galaxy S25 Edge dan membatalkan Galaxy S26 Edge karena penjualannya rendah.