Presiden Trump bisa membantu saham small-cap melonjak dalam beberapa tahun mendatang, kata Tom Lee dari Fundstrat

Saham-saham small-cap bisa mengalami kenaikan besar di tengah masa jabatan kedua Trump, kata Tom Lee.

“Saya pikir saham-saham small-cap bisa, dalam dua tahun ke depan, mengungguli kinerja lebih dari 100%,” katanya.

Lee memprediksi pada bulan Juli bahwa saham-saham small-cap memiliki potensi kenaikan sebesar 40% hingga akhir tahun ini.

Presiden Donald Trump bisa mendorong keuntungan besar di sudut tertentu pasar saham dalam beberapa tahun mendatang, menurut Kepala Riset Fundstrat Tom Lee.

Berbicara kepada CNBC pada Jumat, pemberi ramalan saham terkemuka tersebut mengatakan bahwa ia melihat potensi kenaikan besar bagi saham-saham small-cap dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini berkat kemenangan terbaru Donald Trump dalam pemilihan, yang membuat saham-saham melonjak minggu ini karena para trader mengantisipasi agenda ekonomi yang segar, lingkungan regulasi yang lebih longgar, dan pajak yang lebih rendah.

Saham-saham small-cap telah berkinerja baik sepanjang tahun ini, dengan Russell 2000 naik 18%. Namun, indeks small-cap diperdagangkan sekitar 10 kali pendapatan median ke depan, catat Lee, mencerminkan valuasi yang lebih rendah dibandingkan S&P 500, yang diperdagangkan sekitar 17 kali pendapatan ke depan.

“Saya pikir masih ada banyak potensi kenaikan,” kata Lee. “Jadi saya pikir saham-saham small-cap bisa, dalam dua tahun ke depan, mengungguli kinerja lebih dari 100%,” tambahnya.

Lee, yang sebelumnya memprediksi indeks Russell 2000 small-cap bisa melonjak hingga 40% sebelum akhir tahun, juga mengatakan bahwa ia melihat kenaikan besar bagi aset-aset lain yang termasuk dalam Trump Trade, sejumlah investasi yang diyakini akan mendapatkan manfaat dari kebijakan presiden terpilih.

Bitcoin, yang mencatat rekor tertinggi minggu ini, bisa naik melebihi $100.000 hingga akhir tahun, prediksi Lee. S&P 500, sementara itu, bisa melonjak lagi 5%-10% hingga akhir tahun, katanya, menunjuk pada besarnya reli pasca-pemilihan sebelumnya.

MEMBACA  Moody’s Mungkin Memangkas Enam Bank AS karena Paparan Properti Komersial

“Salah satu alasan investor merasa begitu optimis adalah bahwa Presiden Trump kembali memasuki jabatan, namun kali ini dengan pengetahuan yang lebih banyak tentang cara membangun kabinet dan tim, dan dengan demikian dalam beberapa hal hal ini lebih bersahabat dengan pasar,” tambahnya.

Namun, keraguan masih mengelilingi beberapa aspek agenda ekonomi Trump, yang para ahli telah memperingatkan bisa memicu inflasi dan membuat tingkat suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Kebijakan Trump diyakini lebih inflasioner daripada kebijakan Harris oleh 70% ekonom yang disurvei oleh Financial Times dan University of Chicago.

Baca artikel asli di Business Insider