Presiden Brasil Lula Sebut Ancaman Tarif 50% Trump soal Pengadilan Bolsonaro sebagai ‘Pemerasan Tak Diterima’

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Kamis mengecam ancaman Donald Trump untuk mengenakan tarif 50% pada ekonomi terbesar di Amerika Latin sebagai “pemerasan yg tidak bisa diterima.”

Pernyataan Lula saat pidato di televisi nasional adlah yg terbaru dlm serangkaian ketegangan antara kedua pemimpin, dgn presiden AS melancarkan seranggan keras pada pemerintah di Brasilia.

Trump mengumumkan pd 9 Juli niatnya utk mengenakan tarif tinggi pada Brasil sbg hukuman atas apa yg dia sebut “perburuan penyihir” terhadap sekutu jauh-kanannya, mantan presiden Jair Bolsonaro.

AS juga menyatakan sedang menyelidiki “praktik perdagangan tidak adil” Brasil, sementara Brasilia bilang mereka berkomitmen utk bernegosiasi.

Tarif pada semua produk dari Brasil akan berlaku mulai 1 Agustus jika Brasilia dan Washington tidak mencapai kesepakatan.

Dalam pidatonya, Lula yg kiri mengecam politisi Brasil yg mendukung kebijakan Trump sbg “pengkhianat bangsa”.

Dia bilang akan terus “bertaruh pd hubungan dagang & diplomasi yg baik” tapi memperingati: “Brasil cm punya satu pemilik: rakyat Brasil.”

Bolsonaro sedang menghadapi pengadilan atas tuduhan merencanakan kudeta setelah kalah tipis di pemilu 2022 melawan Lula. Jika terbukti bersalah, dia bisa dihukum hingga 40 tahun penjara.

Sebelumnya, Trump memposting surat untuk Bolsonaro di platform Truth Social-nya, meminta pemerintah Lula “ubah arah” dan “berhenti menyerang” sekutu politiknya.

“Aku lihat perlakuan buruk yg kau terima dari sistem tidak adil yg melawanmu,” tulis Trump ke Bolsonaro.

“Aku sdh menyatakan ketidaksetujuanku scr publik dan melalui kebijakan Tarif kami,” lanjutnya.

Trump juga bilang dia “khawatir dgn serangan pd kebebasan berbicara” di Brasil dan AS.

Dia sepertinya merujuk pada pemblokiran Rumble di Brasil, platform video populer di kalangan kelompok konservatif, krn menolak memblokir pengguna yg dituduh menyebar misinformasi.

MEMBACA  Jamie Dimon benar. Jumlah perusahaan publik di Amerika Serikat sedang menurun—dan itu adalah berita buruk untuk komponen demokratis dari ekonomi.

‘Campur Tangan’

Intervensi Trump dlm kasus Bolsonaro malah meningkatkan popularitas Lula, yg menyerukan persatuan nasional menghadapi “campur tangan” AS.

Berbeda dgn tarif Trump ke banyak negara, termasuk sekutu AS, langkah terhadap Brasil diumumkan dgn istilah politik terbuka.

Brasil sebelumnya tidak termasuk negara yg diancam tarif di atas 10%.

AS punya surplus perdagangan barang dgn Brasil, yg bilang sudah berkali-kali meminta AS tunjukkan bidang yg jadi masalah.

Brasil menyatakan “keberatan” atas tarif tinggi yg diusulkan dlm surat utk Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer.