Powell Memangkas Suku Bunga dalam Kegelapan: Langkah Bersejarah Tanpa Data Lapangan Kerja dan Dihadang Kritik Trump dari Luar Negeri

Bank Sentral AS (The Fed) sudah turunkan suku bunga acuan mereka pada hari Rabu. Ini adalah pemotongan yang kedua kalinya sejak Donald Trump kembali menjadi presiden.

Suku bunga sekarang turun ke level 3.75% sampai 4.0%, yang merupakan level paling rendah dalam tiga tahun. Keputusan ini sudah diantisipasi oleh pasar.

The Fed bilang ekonomi masih tumbuh, tapi pengakuan bahwa penambahan lapangan kerja sudah melambat dan angka pengangguran naik sedikit. Inflasi juga masih di atas target mereka.

Mereka bilang ada banyak ketidakpastian dan risiko untuk lapangan kerja. Karena itu, mereka motong suku bunga dan akan berhenti mengurangi kepemilikan sekuritas mereka di bulan Desember.

Sebagian besar anggota setuju dengan pemotongan ini, tetapi dua orang tidak setuju. Satu ingin pemotongan yang lebih besar, yang lain tidak ingin ada perubahan sama sekali.

The Fed sedang hadapi situasi yang sulit. Mereka harus menjaga harga stabil dan juga mempertahankan lapangan kerja dalam waktu bersamaan. Ketua The Fed, Jerome Powell, bilang tidak ada jalan yang tanpa resiko.

Di satu sisi, inflasi mungkin terlihat turun, tapi masih di atas target. Perusahaan juga mungkin akan naikan harga karena tarif impor baru.

Di sisi lain, pasar tenaga kerja juga jadi perhatian. Powell sering bilang risiko untuk lapangan kerja sudah meningkat. Sekarang, perusahaan tidak banyak merekrut tetapi juga tidak banyak memecat karyawan.

Situasi ini tambah sulit karena The Fed kekurangan data penting untuk ambil keputusan. Laporan bulanan tentang pekerjaan tidak terbit karena pemerintah AS tutup. Data dari perusahaan swasta ADP juga tidak lagi dibagikan ke The Fed. Seorang ahli ekonomi bilang The Fed seperti ‘terbang buta’ tanpa data ini.

MEMBACA  Langit memotong 2.000 pekerjaan saat beralih ke layanan pelanggan lebih banyak secara online

Namun, ada sedikit kabar baik: laporan inflasi untuk bulan September akhirnya terbit dan menunjukkan inflasi turun ke 3%.

Banyak analis perkirakan Jerome Powell akan lebih fokus kepada kebijakan yang lebih luas dalam konferensi persnya, karena data ekonomi yang sedikit.

Spekulasi tentang siapa yang akan gantikan Powell juga semakin panas. Presiden Trump sudah menyatakan dia tidak suka dengan Powell dan bilang akan cari pengganti yang baru. Masa jabatan Powell berakhir di bulan Mei.