Perusahaan Netflix (NASDAQ: NFLX) baru aja umumkan stock split 10-untuk-1. Perdagangan dengan harga yang sudah di-split akan mulai minggu depan. Banyak investor tau kalo stock split nggak ubah nilai dasar perusahaan, karena harga sahamnya akan menyesuaikan. Tapi, ini bakal bikin saham (sama opsi-nya) lebih terjangkau buat trader retail.
Apalagi buat NFLX, yang harganya sekarang di atas $1,000 per lembar. Apa harga yang lebih rendah ini bakal naikkin harganya? Minggu ini, gue lihat data sejarah buat liat performa saham habis split. Gue akan teliti lebih dalam saham berkapitalisasi besar dan harganya mahal kayak NFLX, apa mereka punya pola yang beda.
Gue punya data sekitar 310 stock split dari daftar saham yang bisa di-option dari tahun 2010. Tabel di bawah ini rangkumin performa saham setelah split. Tabel kedua buat perbandingan, nunjukin return kalau beli S&P 500 Index (SPX).
Saham sedikit underperform dalam jangka pendek banget setelah split. Return dua minggu untuk saham rata-rata 0.48%, lebih rendah dari rata-rata return beli SPX (0.60%). Rata-rata return jangka panjang hampir sama dengan return SPX, tapi cuma setengah saham yang ngalahin indeks, dan rata-rata return yang sedikit lebih tinggi itu datang dengan volatilitas yang lebih besar.
iotwchart1nov11
Saham Netflix jadi jauh lebih terjangkau. Gue penasaran, apa penurunan harga yang dramatis bikin saham lebih menarik buat investor dan ngasih return yang lebih bagus setelah split? Buat ngetes ini, gue liat return untuk saham yang harganya di atas $400 sebelum split. Tabel di bawah nunjukin hasilnya.
Ada 32 saham di daftar gue yang harganya di atas $400 sebelum split. Agak kaget juga nemuin kalo saham-saham ini underperform jangka pendek, terutama di dua minggu pertama. Setelah split, saham ini turun rata-rata 1.2% dalam dua minggu pertama, dan cuma 38% yang ngalahin SPX.
Underperform ini berlanjut sampai sekitar satu bulan, tapi kemudian return jangka panjang (enam bulan dan satu tahun) rata-rata mengalahkan pasar. Membeli saham mahal ini tepat setelah split akan menghasilkan return rata-rata 17.4% dalam setahun, bandingin sama 9.8% buat SPX. Rata-rata return tinggi ini datang meski cuma 50% sahamnya yang positif, dan cuma 43% yang ngalahin pasar dalam setahun. Rata-rata ini bisa tinggi karena ada beberapa saham dengan return yang sangat besar, contohnya Strategy (MSTR).
iotwchart2nov11
Kapitalisasi pasar Netflix sekitar $480 miliar, jadi termasuk saham mega-cap. Stock split dari perusahaan besar kayak gini biasanya dapat liputan media lebih banyak, bikin investor retail lebih sadar sama split-nya. Sekali lagi, gue penasaran apa ini ubah perilaku setelah split. Tabel di bawah rangkumin return setelah split untuk saham dengan kapitalisasi pasar minimal $50 miliar.
Ada 40 stock split yang memenuhi parameter ini. Data di bawah nunjukkin underperformance, terutama jangka pendek. Dalam tiga bulan pertama setelah split, saham $50 miliar+ itu rata-rata rugi sedikit 0.3%, dengan setengah return-nya positif, dan cuma 40% yang ngalahin SPX.
Dalam setahun berikutnya, saham-saham ini rata-rata returnnya hampir 11%, sejalan dengan pasar. Tapi, untuk saham-saham ini, cuma 54% return-nya yang positif, padahal SPX positif 81% dari waktunya. Dengan meningkatnya perhatian ke saham kapitalisasi besar, mungkin harganya cenderung naik sampai tepat setelah pengumuman, bikin perusahaan ini overvalued pada tanggal split, yang akhirnya berakibat underperformance ke depannya.
iotwchart3nov11
Terakhir, gue pake kedua filter bersamaan buat liat hasil sejarah buat saham besar (di atas $50 miliar) yang harganya di atas $400 sebelum split. Ini akan jadi situasi NFLX minggu depan ketika dia split. Kalau sejarah jadi patokan, ini ningkatin kemungkinan underperformance setelah split.
Gue punya 20 saham di daftar yang memenuhi kedua parameter, dan mereka rata-rata rugi 2.82% dalam tiga bulan berikutnya, dengan cuma 35% yang ngalahin SPX. Membeli SPX instead of sahamnya akan memberikan return 3% rata-rata dalam tiga bulan. Dalam enam bulan berikutnya, saham-saham ini rata-rata cuma return 1.78%, dengan kurang dari setengah (42%) yang positif, dan cuma 37% yang ngalahin SPX.
Kamu akan dengar banyak ahli bicara tentang bagaimana saham Netflix akan jadi lebih terjangkau buat trader retail. Tapi data nunjukkin buat kita, untuk saham berkapitalisasi besar dan harganya mahal, split cenderung bikin performa lemah dalam bulan-bulan setelahnya.
IOTW 1111 4