Penurunan neraca Fed kemungkinan dapat berlanjut untuk beberapa waktu, kata Waller

NEW YORK (Reuters) – Gubernur Federal Reserve Christopher Waller bilang pada Kamis bahwa bank sentral AS masih punya jalan panjang untuk mengecilkan asetnya. Dia kasih gambaran kemungkinan ukuran akhir penurunan aset ini, sambil tetap ngotot bahwa potensi potongan suku bunga masih mungkin akhir bulan ini.

Waller menjelaskan, karena sistem keuangan butuh cadangan bank yang "cukup banyak", Fed bisa biarkan obligasi yang mereka punya jatuh tempo tanpa diganti "untuk beberapa waktu". Ini bakal mengurangi saldo cadangan. Dia ngomong ini di acara yang diadain sama Dallas Fed.

Dengan neraca Fed sekarang $6,7 triliun (cadangan bank $3,3 triliun), Waller bilang proses penurunan aset mungkin udah punya target yang jelas. Menurut dia, neraca Fed bisa sekitar $5,8 triliun nanti, dengan cadangan $2,7 triliun dan rekening Departemen Keuangan $780 miliar. Dia ingetin soal kekacauan pasar uang tahun 2019 yang nunjukkin kalo cadangan di bawah 8% GDP itu bermasalah, jadi itu yang jadi patokan perkiraannya.

Sejak COVID-19, neraca Fed naik sampe $9 triliun karena beli obligasi, tapi tiga tahun terakhir mereka pelan-pelan kurangi kepemilikan obligasi pemerintah dan hipotek sebagai bagian dari normalisasi kebijakan moneter.

Selama pandemi, Fed beli banyak obligasi jangka panjang, sekarang mereka coba kurangi likuiditas berlebih itu. Tapi proses ini (disebut QT) masih belum jelas bakal berapa lama. Waller sendiri ragu soal efektivitas neraca Fed sebagai stimulus, karena dampaknya ke ekonomi masih belum pasti.

PERUBAHAN KEPEMILIKAN FED

Waller bicara sehari setelah rilis risalah rapat Fed 17-18 Juni. Risalah itu nunjukkin kebanyakan pejabat Fed enggan turunin suku bunga karena khawatir inflasi bakal naik gara-gara kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump.

MEMBACA  Amazon gagal memanfaatkan kesempatan untuk mendominasi kecerdasan buatan, menurut laporan terbaru.

Tapi Waller dan Wakil Ketua Fed Michelle Bowman terbuka untuk potongan suku bunga di rapat 29-30 Juli. Menurut Waller, kenaikan inflasi karena tarif cuma sementara dan Fed bisa abaikan.

Waller bilang ekspektasi suku bunga dia tetap sama. Soal kebijakan moneter sekarang, "kita terlalu ketat dan bisa pertimbangkan turunin suku bunga Juli nanti." Dia nambahin, "Aku minoritas sih, tapi aku udah jelasin alasan ekonominya. Ini bukan politik."

Dengan kemungkinan Waller gantikan Ketua Fed Jerome Powell dan tekanan Trump buat turunin suku bunga, sikap dovish Waller udah jadi perdebatan di kalangan ekonom dan pengamat bank sentral.

Risalah Fed juga sebut bahwa sebelum rapat Juni, bank-bank besar dan manajer uang udah geser perkiraan akhir penurunan neraca Fed ke Februari depan. Mereka perkirakan aset Fed bakal turun ke $6,2 triliun, dengan cadangan $2,9 triliun.

Waller ngomong bahwa kepemilikan Fed sekarang condong ke obligasi jangka panjang karena program stimulus beli obligasi. Dia bilang perlahan-lahan bagus kalo Fed mulai alihkan ke Treasury bills (obligasi jangka pendek).

"Proses ini bakal lama kecuali kita jual sekuritas yang ada dan ganti dengan Treasury bills," kata Waller. Tapi mungkin juga Fed bakal alihkan ke sekuritas jangka pendek pas neracanya perlu naik lagi karena perubahan ekonomi dan sistem keuangan.

(Laporan oleh Michael S. Derby; Disunting oleh Paul Simao dan Chizu Nomiyama)